Aksi Demo Rentan Penyebaran Covid-19, Angka Kematian di AS Hampir 110 Ribu

Bisnis.com,07 Jun 2020, 14:22 WIB
Penulis: John Andhi Oktaveri
Ilustrasi Virus Corona (Covid-19)

Bisnis.com, JAKARTA - Jumlah kematian akibat pandemi virus corona di Amerika Serikat hingga kemarin telah mencapai 109.497 orang dengan kasus yang dikonfirmasi berjumlah 1.909.077, menurut data Universitas Johns Hopkins.

Kematian baru sebenarnya telah berkurang, tetapi wabah Covid-19 terus menyebar di seluruh negeri dan ribuan diagnosis dikonfirmasi setiap hari.

Peningkatan itu terjadi ketika para pejabat, yang tengah menangani tingkat pengangguran yang mencapai 13,3 persen, mengambil lebih banyak langkah untuk membuka kembali ekonomi lokal.

Sementara itu, pedoman jarak sosial ditentang oleh pelaku aksi oleh
Aksi protes nasional atas pembunuhan George Floyd telah memicu kekhawatiran bahwa kasus infeksi dapat segera melonjak.

Gubernur New York, Andrew Cuomo, baru-baru ini memperluas upaya pembukaan kembali kegiatan ekonomi menyusul penurunan dramatis dalam jumlah kematian dan diagnosa di negara bagian yang dipimpinnya.

Cuomo mengatakan bahwa New York City, yang telah menjadi pusat pandemi di AS, berada di jalur untuk memasuki "fase satu" pembukaan kembali ekonomi pada 8 Juni seperti dikutip theGuardian.com, Minggu (7/6). Hal itu memungkinkan sektor usaha manufaktur serta ritel bisa berjalan kembali.

Sedangkan di beberapa wilayah negara bagian New York, rumah ibadah akan diizinkan untuk dibuka kembali pada tingkat hunian 25 persen dengan memberlakukan "semua protokol jarak sosial" pada 7 Juni.

Di seluruh AS, beberapa pusat wisata dibuka kembali. Orlando Universal dibuka kembali pada 5 Juni setelah ditutup selama hampir tiga bulan. Sebagian besar pengunjung memakai masker dan mengikuti prosedur keselamatan seperti pemeriksaan suhu di taman-taman. Kasino terkenal Las Vegas juga dibuka kembali minggu ini.

Sementara itu, pejabat kesehatan masyarakat telah menyuarakan keprihatinan bahwa demonstrasi dan protes anti-polisi dapat memacu penyebaran Covid-19. Penerapan jg jarak sosial hampir tidak mungkin dilakukan pada aksi protes yang banyak dihadiri massa. Berteriak dapat menyebarkan tetesan yang mengandung virus corona baru.
Sedangkan banyaknya jumlah pengunjung membuat penelusuran hampir mustahil dilakukan bagi mereka yang berpotensi terdampak.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Andhika Anggoro Wening
Terkini