Bisnis.com, JAKARTA — Bagi Siti Hardiyanti Rukmana alias Mbak Tutut, tahun 1993 adalah salah satu momen penting dalam sepak terjang bisnisnya. Di tahun itu, putri Presiden Soeharto tersebut semakin melebarkan sayap-sayap usahanya.
Bila sebelumnya Tutut acap dikenal dengan bisnis jalan tol, dia mulai melirik minyak sebagai lahan bisnis berikutnya. Ambisi itu tampak dari langkah Tutut mengembangkan tiga ladang minyak di Sumatera Selatan—masing-masing bernama Abab, Raja, dan Dewa—lewat kerja sama dengan BUMN PT Pertamina (Persero).
Tak kurang dana sebesar US$48,248 juta digelontorkan Tutut lewat perusahaannya, PT Citra Patenindo Nusa Pratama (CPNP) untuk mengembangkan kawasan minyak yang terletak 125 kilometer dari pusat kota Palembang itu.