Bisnis.com, JAKARTA — Wajah Singapura yang selama ini dikenal sebagai negara yang terbuka dengan ekonomi global dan berpredikat sebagai hub finansial di Asia kemungkinan tidak akan sama lagi setelah pandemi Covid-19 mereda.
Setelah negara tersebut melalui fase lockdown parsial akibat wabah Covid-19 yang melumpuhkan ekonominya selama 2 bulan, Perdana Menteri (PM) Singapura Lee Hsien Long memerkirakan laju pergerakan ekonomi Negeri Singa bakal berbeda ke depannya.
Dalam pernyataan resminya di stasiun televisi lokal pada Minggu (7/6/2020), Lee mengungkapkan warga Singapura harus bersiap untuk hidup dengan kondisi yang berbeda akibat tingginya angka pengangguran. Pada saat yang sama, permintaan global pun diperkirakan masih membutuhkan waktu untuk pulih sehingga hal ini bakal memengaruhi kinerja ekonomi negara.