Harga Minyak Masih Rendah, Tamarin Samudra (TAMU) Urung Operasikan 1 Kapal

Bisnis.com,08 Jun 2020, 12:59 WIB
Penulis: Lorenzo Anugrah Mahardhika
Cargo Barge Petroleum Excelsior yang dikelola PT Pelayaran Tamarin Samudra Tbk. Kapal ini dibangun pada 2008 dan bisa menampung 300 orang kru./tamarin.co.id

Bisnis.com, JAKARTA – PT Pelayaran Tamarin Samudra Tbk. (TAMU) akan meningkatkan utilisasi kapal yang ada sebelum mempertimbangkan penambahan armada.

Hal ini diungkapkan oleh Corporate Secretary TAMU Leo A Tangkilisan dalam public expose insidentil yang dilaksanakan secara online pada Senin (8/6/2020).

Leo menjelaskan, saat ini perseroan belum dapat memperkirakan anggaran belanja modal atau capital expenditure (capex) untuk penambahan kapal. Hal ini karena fluktuasi harga minyak dan pandemi virus corona yang menekan tingkat utilisasi armada TAMU.

Ia mengatakan, salah satu kapal yang hingga kini belum beroperasi adalah kapal jenis accomodation work barge (AWB) Petroleum Winners. Padahal, kapal ini telah mendapat kontrak pada Desember 2019 lalu.

“Kami belum dapat mengoperasikannya karena masih menunggu harga minyak stabil. Idealnya, untuk kami (harga minyak) di kisaran US$50 per barel,” jelasnya.

Selain itu, pandemi virus corona juga semakin menekan biaya operasional kapal. Hal tersebut karena perseroan juga memberlakukan protokol kesehatan dalam kegiatan operasinya.

Menurutnya, TAMU akan mempertimbangkan penambahan armada kapal pada akhir semester II/2020. Meski demikian, ia belum dapat menentukan jumlah anggaran yang akan dikeluarkan perusahaan.

“Tidak hanya kapal AWB saja yang kami pertimbangkan untuk ditambah, tetapi juga untuk anchor handling & tug supply,” kata Leo.

Dilansir dari laman resmi perusahaan, TAMU memiliki empat kapal yang terdiri atas 3 kapal AWB dan satu kapal anchor handling & tug supply. Ketiga kapal AWB tersebut adalah Petroleum Charlie, Petroleum Superior, dan Petroleum Winners . Sementara satu kapal kategori anchor handling & tug supply adalah Petroleum Pioneer.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Hafiyyan
Terkini