Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Mayora mencatatkan pertumbuhan aset yang signifikan pada kuartal pertama tahun ini.
Berdasarkan laporan keuangan publikasi perseroan, aset Bank Mayora pada kuartal I/2020 tercatat meningkat 27,47 persen secara tahunan (year-on-year/yoy), dari Rp5,75 triliun menjadi Rp7,34 triliun.
Salah satu penopangnya, yaitu penyaluran kredit perseroan tercatat tumbuh double digit. Bank Mayora mencatat, penyaluran kredit meningkat 10,88 persen yoy, dari Rp3,88 triliun per kuartal I/2019 menjadi Rp4,31 triliun per kuartal I/2020.
Di sisi lain, perseroan juga mencatatkan pertumbuhan yang signifikan pada penghimpunan dana masyarakat.
Dana pihak ketiga (DPK) perseroan tercatat tumbuh 36,9 persen yoy, dari Rp4,24 triliun pada kuartal I/2019 menjadi Rp5,81 triliun pada kuartal I/2020.
Kontributor utama pendorong DPK adalah deposito, yang tumbuh 40,53 persen yoy, dari Rp2,79 triliun pada Maret 2019 menjadi Rp3,92 triliun per Maret 2020.
Pada saat yang sama, dana murah (current account saving account/CASA) perseroan naik 29,89 persen, dari 1,44 triliun pada Maret 2019 menjadi Rp1,88 triliun per Maret 2020.
Dari pendapatan, perseroan membukukan pendapatan bunga bersih senilai Rp68,94 miliar, sementara pada periode yang sama pada tahun lalu senilai Rp70,87 miliar. Sementara itu, beban operasional selain bunga bersih pada akhir Maret 2020 tercatat senilai Rp61,67 miliar.
Dari situ, Bank Mayora membukukan laba per 31 Maret 2020 senilai Rp7,15 miliar, sedangkan pada periode yang sama 2019 senilai Rp13,22 miliar.
Rasio kecukupan modal (capital adequacy ratio/CAR) Bank Mayora berada di angka 21,74 persen, sedangkan rasio kredit bermasalah (non-performing loan/NPL) gross berada di level 3,86 persen dan NPL net di angka 2,96 persen.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel