Ekonomi Prancis Diproyeksi Butuh 2 Tahun untuk Pulih dari Krisis Corona

Bisnis.com,09 Jun 2020, 16:12 WIB
Penulis: Aprianto Cahyo Nugroho
Ilustrasi karyawan saat jam sibuk di Paris, Prancis./Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA – Perekonomian Prancis diperkirakan membutuhkan waktu dua tahun untuk pulih dari resesi akibat pandemi virus corona, sedangkan dampak terhadap pasar tenaga kerja diproyeksi lebih berat.

Dilansir dari Bloomberg, proyeksi tersebut diungkapkan oleh laporan Bank of France, yang memperkirakan bahkan dengan pertumbuhan yang kuat dalam dua tahun ke depan, pengangguran akan terus meningkat mencapai rekor tertinggi mendekati 12 persen pada paruh pertama 2021 dan turun menjadi hanya 9,7 persen pada akhir 2022.

Sementara itu, produk domestik bruto yang diperkirakan terkontraksi lebih dari 10 persen tahun ini akan pulih ke level yang sama dengan tahun lalu pada sekitar pertengahan 2022.

"Ekonomi Prancis pulih dengan cepat dari kejatuhan pada bulan Maret, tetapi jalan masih panjang," kata Gubernur Bank of France Francois Villeroy de Galhau, seperti dikutip Bloomberg, Selasa (9/6/2020).

"Semua ini memiliki konsekuensi dan biaya, dan sekarang kita harus bekerja keras untuk membangun kembali," lanjutnya.

Jika pandemi terus memburuk dan negara mempertahankan lockdown, pemulihan akan semakin tertunda dan ekonomi akan terkontraksi 16 persen pada 2020, menurut skenario terburuk bank sentral.

Prakiraan bank sentral Prancis yang pertama sejak pandemi ini menunjukkan virus corona membayangi prospek ekonomi meskipun ada stimulus besar-besaran oleh pemerintah untuk melindungi tenaga kerja dan bisnis.

Bahkan dengan program perumahan karyawan oleh pemerintah, klaim pengangguran telah melonjak dan Bank of France memperkirakan lebih dari 1 juta pekerjaan akan hilang pada akhir 2020. Margin laba perusahaan akan mencatat penurunan paling tajam mereka dalam 40 tahun.

Pada puncak lockdown di Prancis, aktivitas ekonomi berada di sekitar dua pertiga dari tingkat normal. Pada akhir Mei, aktivitasnya sekitar 17 persen di bawah normal, tetapi peningkatan akan terjadi bertahap dan diperkirakan masih berada 7 persen di bawah level normal pada akhir tahun.

Perkiraan tersebut sangat tidak pasti, terutama mengenai tingkat tabungan rumah tangga yang akan memainkan peran besar dalam rebound. Diperkirakan penghematan bisa mencapai 100 miliar euro di atas ekspektasi sebelum krisis pada akhir tahun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Annisa Sulistyo Rini
Terkini