Covid-19 di Bali Bertambah 14 Orang, Kumulatif Kasus 608 Orang

Bisnis.com,09 Jun 2020, 20:00 WIB
Penulis: Luh Putu Sugiari
Pecalang atau petugas keamanan desa adat Bali mengawasi lalu lalang warga saat Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PKM) di Kelurahan Sesetan, Denpasar, Bali, Senin (8/6/2020)./Antara-Nyoman Hendra Wibowo

Bisnis.com, DENPASAR - Penambahan kasus positif Covid-19 di Bali sebanyak 14 orang, yakni dua orang PMI, 12 orang transmisi lokal dengan total pasien positif 608 orang yang didominasi oleh transmisi lokal mencapai 313 orang.

Ketua Harian Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Bali Dewa Made Indra menuturkan penambahan kasus transmisi lokal ini menandakan masih ada masyarakat yang tidak mengindahkan atau melakukan upaya-upaya pencegahan Covid-19, seperti pemakaian masker, mencuci tangan, dan physical distancing.

"Dalam menekan kasus transmisi lokal maka masyarakat harus sadar dan disiplin dalam melakukan upaya pencegahan virus ini," katanya melalui siaran pers, Selasa (9/6/2020).

Sementara itu, jumlah pasien yang telah sembuh sejumlah 409 orang. Bertambah 32 orang yang terdiri dari 1 WNA transmisi lokal dan 31 WNI, yakni 15 orang PMI, 2 imported case Indonesia dan 14 orang transmisi lokal.

"Jumlah pasien positif dalam perawatan 193 orang yang berada di 12 rumah sakit dan dikarantina di Bapelkesmas dan BPK Pering," tambahnya.

Dewa Indra mengungkapkan bahwa dalam lontar Bali Kuno termuat ajaran kearifan lokal yang menjadi keyakinan kuat masyarakat Bali, bahwa wabah penyakit ini merupakan bagian dari siklus alam yang bisa datang secara berulang dalam kurun waktu dasawarsa, abad, bahkan milenium atau ribuan tahun.

Ada tiga jenis wabah penyakit, yaitu wabah yang menimpa manusia disebut Gering, wabah yang menimpa binatang atau hewan disebut Grubug dan wabah yang menimpa tumbuh-tumbuhan disebut Sasab Merana.

Kemudian Covid-19 merupakan salah satu jenis Gering, yang cakupan penularannya mendunia dan tingkat infeksi tinggi sehingga disebut Gering Agung.

"Masyarakat Bali memiliki cara sesuai dengan kearifan lokal dalam menyikapi munculnya wabah penyakit yaitu dengan mengembalikan keseimbangan alam," tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Miftahul Ulum
Terkini