Konten Premium

Ancaman Harga Minyak dari Ladang Libya

Bisnis.com,09 Jun 2020, 15:32 WIB
Penulis: Herdanang Ahmad Fauzan
Api menyala di fasilitas pengolahan minyak milik Saudi Aramco di Gurun Rub' Al-Khali di Shaybah, Arab Saudi, Selasa (2/10/2018)./Bloomberg-Simon Dawson

Bisnis.com, JAKARTA — Pertemuan antara negara anggota Organization of the Petroleum Exporting Countries (OPEC) dan negara-negara produsen minyak aliansinya, alias OPEC+, yang dihelat akhir pekan lalu, seolah jadi pembuka asa bagi para produsen minyak dunia.

Bagaimana tidak, keputusan perpanjangan pembatasan produksi minyak secara global—sebesar 10 persen dan berlaku sampai Juli 2020—yang diteken dalam pertemuan tersebut berhasil mendorong harga minyak dunia untuk terus naik pada awal pekan ini.

OPEC+ sudah memangkas produksi setidaknya sejak Mei 2020, setelah konsumsi minyak merosot di tengah pandemi Covid-19. Masih segar di ingatan harga minyak sempat anjlok hingga posisi minus pada April 2020.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

  Konten Premium

Anda sedang membaca Konten Premium

Silakan daftar GRATIS atau LOGIN untuk melanjutkan membaca artikel ini.

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Annisa Margrit
Terkini