Selamatkan Pabrikan Lokal, Kemenperin Batasi Impor

Bisnis.com,10 Jun 2020, 15:48 WIB
Penulis: Andi M. Arief
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita./Dok. Kementerian Perindustrian

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) akan membatasi volume impor di dalam negeri selama pandemi virus corona atau Covid-19.

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan pihaknya akan mendahulukan pabrikan lokal untuk menikmati pasar nasional. Pasalnya, lanjut Agus, permintaan dalam negeri saat ini sudah menyusut akibat pandemi Covid-19.

"Semua produksi buatan Indonesia harus bisa menjadi tuan rumah di negara sendiri. Demand sedang rendah, artinya kue market [domestik] sangat terbatas. Sewajarnya kita berikan kepada industri dalam negeri untuk menikmatinya," katanya kepada Bisnis, Selasa (9/6/2020).

Agus menyatakan hal tersebut merupakan bagian dari strategi Kemenperin untuk mendorong sisi permintaan nasional. Menurutnya, sebagian regulasi yang kini digodok akan mengarah pada memprioritaskan pabrikan nasional.

Namun demikian, Agus menyatakan pihaknya juga tidak akan menutup impor secara penuh. Agus menjelaskan pihaknya saat ini sedang mendata ketersediaan bahan baku maupun barang jadi yang belum dapat diproduksi di dalam negeri.

Terpisah, Direktur Industri Tekstil, Kulit, dan Alas Kaki Kemenperin Elis Masitoh mengatakan industri garmen nasional tidak akan merubah rencana kegiatan ekspor alat pelindung diri (APD) berupa jubah dan masker kain.

Elis menyampaikan pabrikan telah memiliki Ijin Operasional dan Mobilitas Kegiatan Industri (IOMKI) walaupun protokol pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di Ibu Kota diperpanjang. Namun demikian, lanjutnya, kegiatan ekspor tersebut harus dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat.

Elis mencatat hingga saat ini pabrikan garmen nasional telah mengekspor APD ke beberapa negara seperti Amerika Serikat, Jepang, Korea Selatan, serta beberapa engara di Asia Tenggara dan Eropa.

"Disadari atau tidak Indonesia ke depannya bisa jadi produsen APD atau masker kain untuk dunia," katanya kepada Bisnis.

Elis menjabarkan kebutuhan APD petugas kesehatan mencapai 5,5 juta unit per bulan. Adapun, lanjutnya, Kemenperin telah menyiapkan buffer atau kebutuhan cadangan sekitar 5-8 juta unit hingga akhir tahun ini.

Elis mengatakan saat ini produksi APD nasional telah oversupply lebih dari 40 juta unit APD per bulan. Elis berpendapat produksi APD bisa menjadi titik cerah bagi industri TPT pada masa pandemi saat ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: David Eka Issetiabudi
Terkini