Rapor Saham Ciamik, Jepang Jadi Surga Bagi Investor Lintas Aset

Bisnis.com,10 Jun 2020, 12:35 WIB
Penulis: Lorenzo Anugrah Mahardhika
Tokyo Stock Exchange./Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA – Kondisi pasar saham yang optimal, stabilitas politik, dan kenaikan pembagian dividen membuat Jepang menjadi tempat ideal bagi investor lintas aset.

Dilansir dari Bloomberg pada Rabu (10/6/2020), menurut riset dari Societe Generale SA, reli positif bursa Jepang sebesar 32 persen sejak mengalami penurunan terbesar pada Maret lalu menjadi faktor positif bagi para investor lintas aset.

Indeks Topix Jepang telah berhasil rebound dan mengembalikan lebih dari 75 persen dana yang hilang akibat pandemi virus corona. Pergerakan positif indeks tersebut selama beberapa hari belakangan juga telah mendorong pasar ke wilayah overbought, berdasarkan indeks kekuatan pasar selama dua minggu.

Alain Bokobza, Anggota Tim Riset dari Societe Generale SA, menyatakan, saat ini Jepang menjadi tempat sempurna untuk berinvestasi, khususnya pada pasar modal. Societe Generale juga telah meningkatkan penilaian mereka terhadap pasar Jepang ke tingkat maksimal.

“Investor akan diuntungkan dengan neraca keuangan yang baik, kenaikan dividen yang dibagikan oleh perusahaan, stabilitas politik, serta harga saham yang cenderung rendah,” katanya dalam laporan tersebut.

Selain itu, kebijakan bank sentral Jepang juga dinilai menjadi faktor pendukung. Bank of Japan menghalangi investor untuk membeli mata uang Yen sebagai investasi perlindungan.

“Seiring dengan penurunan persepsi risiko secara global, kami lebih merekomendasikan pasar modal Jepang dibandingkan dengan China. Karakteristik defensif yang ditunjukkan bursa Jepang selama penurunan karena pandemi virus corona menjadikan Jepang sebagai safe-dividend haven,” jelas Bokobza dalam laporan tersebut.

Mempertimbangkan reli positif bursa Jepang, Societe Generale merekomendasikan alokasi berimbang untuk investor lintas aset. Adapun komposisinya adalah 45 persen aset di fixed income dan uang tunai, 45 persen di pasar modal dan sisanya di komoditas. Societe Generale juga merekomendasikan memilih instrumen pemberat (laggard) pada masing-masing kelompok.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Rivki Maulana
Terkini