Bisnis.com, JAKARTA - Jakarta Propertindo (Jakpro) Group sebagai salah satu Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) sektor properti milik Pemprov DKI Jakarta, berhasil membuktikan kapasitasnya ikut memobilisasi pembuatan laboratorium satelit swab test Covid-19 di Jakarta.
Sekretaris Perusahaan Jakpro Hani Sumarno menjelaskan sejak 11 April 2019, pihaknya telah mulai menyulap dua unit kontainer 40 kaki miliknya untuk menambah kapasitas pemeriksaan Covid-19 yang berlokasi di Rumah Sakit Khusus Daerah (RSKD) Duren Sawit, Jakarta Timur.
Kemudian, dilanjutkan dengan proses renovasi dan instalasi kelistrikan serta alat kesehatan yang memenuhi standar kebutuhan laboratorium satelit rujukan pemeriksaan PCR (Polymerase Chain Reaction) Covid-19.
Seluruh pekerjaan finishing telah selesai dilakukan pada akhir Mei 2020 dan LabCon dengan Bio Safety Level 3 ini resmi dioperasikan pada 4 Juni 2020 oleh tenaga kesehatan dari Labkesda DKI Jakarta.
Hani menjelaskan upaya ini merupakan salah satu wujud partisipasi Jakpro dalam Kolaborasi Sosial Berskala Besar (KSBB) bersama mitra bisnis jejaring Jakpro Group.
Kepala Satuan Pelaksana Laboratorium Kesehatan Masyarakat Labkesda DKI Jakarta Suhartiningsih mengaku dukungan kolaborasi Laboratorium Container bersama Jakpro signifikan menambah kapasitas tes.
"LabCon ini mulai dikerjakan di bulan Mei, kemudian kemarin di akhir bulan Mei kami sudah mulai berkolaborasi dengan pihak Rumah Sakit Duren Sawit. Alhamdulillah responsnya luar biasa dan dengan adanya bantuan LabCon dari Jakpro ini kami jadi bisa mempercepat penanganan COVID-19 di DKI Jakarta," ungkapnya, Rabu (10/6/2020).
Dua unit LabCon tersebut digabungkan menjadi satu rangkaian dengan pembagian masing-masing fungsi kabin. Terdapat rest room pada kabin pertama yang digunakan petugas Lab sebelum dan setelah bekerja.
Kemudian terdapat kabin kedua, yaitu clean room untuk pembuatan reagen dan pemeriksaan PCR, dan kabin BSL (Bio Safety Level) yang digunakan sebagai ruang penyimpanan sampel dan ekstraksi RNA.
"Adapun untuk kabin clean room dan kabin BSL dilengkapi dengan anteroom yang berfungsi sebagai ruang transisi kabin dan fast-box sebagai penghubung atau lalu lintas barang atau perlengkapan antar kabin," tambahnya.
Suhartiningsih menjelaskan proses dan alur kerja LabCon yang telah berjalan ini. Pertama, sampel Covid-19 terlebih dahulu diekstrak menjadi RNA (Ribonucleic Acid) untuk kemudian dites menggunakan metode PCR.
"Kita mengerjakan proses ekstraksi di kabin BSL dan menghasilkan yang namanya RNA [Ribonucleic Acid]. RNA itu adalah bagian dari virus [komponen virus] yang akan dibawa ke kabin clean room untuk tahap pemeriksaan PCR-nya," jelas Suhartiningsih.
Hanya RNA hasil ekstraksi yang akan dibawa ke ruang PCR, sedangkan sampel akan dikembalikan ke dalam lemari pendingin. Hal ini disebabkan sebelum memasuki lab PCR diharuskan melewati ruang clean room yang musti steril dari berbagai potensi bahaya virus.
Dia juga menjelaskan tidak sembarang orang bisa masuk lab. Terdapat protokol kesehatan yang diberlakukan secara ketat untuk bisa memasuki lab berkategori BSL-2 itu. Untuk saat ini, jumlah sampel yang dapat dikerjakan tiap harinya berkisar di angka 192 sampel dengan total 4 orang petugas lab untuk 2 shift kerja.
"Ke depannya, bila alat PCR sudah tersedia di LabCon, maka 7 sampai 8 orang petugas lab yang bekerja dalam 2 shift dapat memeriksa sampai dengan 384 sampel per hari," ujarnya.
Labkesda juga telah menyiapkan antisipasi untuk limbah alat kesehatannya dengan menyiapkan mesin Auto Clave yang bisa membunuh virus lewat suhu tinggi.
"Jadi semua yang mau keluar dari sini, semuanya harus sudah membuka baju APD-nya lalu dimasukan ke dalam plastik hazard kuning termasuk semua sampah-sampah medis masuk plastik hazard kuning. Lalu nanti dilakukan auto clave dengan suhu 120 derajat celcius. Dipanaskan agar bebas virus dan kuman," tutupnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel