Para Siswa Jangan Masuk SMK karena Terpaksa

Bisnis.com,10 Jun 2020, 22:17 WIB
Penulis: Devi Sri Mulyani
Ilustrasi-Sebanyak 50 chef dan 50 siswa SMK bahu membahu membuat 472 tahu gimbal kudapan khas Kota Semarang. Sabtu (24/4/2019). /Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA – Stigma bahwa SMK hanya untuk mereka yang tidak diterima di SMA harus dihapuskan.

Para siswa jangan sampai masuk SMK karena terpaksa. Sebaliknya, mereka yang masuk SMK harus memiliki passion yang kuat untuk melanjutkan ke sekolah menengah kejuruan.

“Kita sering mendengar omongan jika SMK itu begini dan begitu, tapi saya tegaskan jika tidak ada prodi yang suram di dunia ini. Prodi menjadi suram jika masuk tanpa passion dan kompetensi,” ujar Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi (Dirjen Diksi) Wikan Sakarinto.

Wikan menambahkan bahwa pendidikan vokasi hadir sebagai penyatuan antara perguruan tinggi, SMK, dan berbagai lembaga kursus.

Melihat problematika dunia pendidikan saat ini, Wikan menambahkan bahwa Dunia Usaha dan Dunia Industri (DUDI) mengharapkan adanya kompetensi.

Wikan menjelaskan yang menjadi syarat utama agar menghasilkan lulusan SMK yang kompeten adalah SMK “menikah” dengan dunia industri. Kurikulumnya harus cocok dan yang mengajar juga dari dunia industri.

“Syarat yang kedua, mindset harus berubah. Guru-guru SMK harus benar-benar menjadi agen perubahan dalam segala hal, entah itu sebagai orang tua, kakak, teman ataupun coaching bagi siswanya” ujar Wikan.

Wikan menambahkan bahwa Direktorat Jenderal Pendidikan Vokasi Direktorat SMK adalah fasilitator agar lulusan SMK ini nantinya bisa bekerja pada bidang yang sesuai passion dan tentu saja kompeten.  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Saeno
Terkini