Kapasitas Angkutan Terbatas, Kemenhub Seimbangkan Permintaan

Bisnis.com,10 Jun 2020, 16:31 WIB
Penulis: Rinaldi Mohammad Azka
Gedung Kementerian Perhubungan./Dok. Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah tengah menyeimbangkan antara permintaan dan penawaran sektor transportasi di masa transisi menuju era kenormalan baru ini. Dari sisi suplai, kapasitas angkutan umum tetap tetapi ada protokol jaga jarak, sehingga demand kebutuhan transportasi masyarakat pun perlu menyesuaikan.

Kepala Bagian Humas Badan Pengelola Transportasi Jabodetabek (BPTJ) Budi Rahardjo mengatakan pihaknya selalu berkoordinasi dengan para operator transportasi guna memaksimalkan protokol kesehatan dan mengakomodasi kebutuhan masyarakat bertransportasi.

"Kami selalu ada dalam koordinasi terutama sejak pandemi virus corona terjadi, monitor ke lapangan kami lakukan surat edaran dilakukan. Namun, terakhir memang sangat menentukan itu partisipasi publik, seperti jaga jarak dalam KRL itu harus dilakukan," jelasnya, dalam acara #ngobrolsantaibisnis.com, Rabu (10/6/2020).

Menurutnya, di masa transisi menuju era baru pasca pandemi virus corona pasti tidak sama dengan saat era sebelum pandemi ataupun saat pandemi. Pekerja yang saat ini sudah melakukan pekerjaan dari rumah (work from home) dapat meneruskan pekerjaannya jika memang dapat dilakukan di rumah.

Pasalnya, dengan adanya protokol kesehatan yang diterapkan berupa jaga jarak (physical distancing) transportasi perkotaan tak bisa memenuhi kebutuhan kapasitas penumpang seperti saat masa sebelum pandemi berlangsung.

"Situasi transportasi tak perlu jaga jarak, sekarang harus ada jaga jarak, kami perlu proses agar supply demand seimbang, supply sesuaikan dengan pandemi adanya jaga jarak, demand ini yang harus diseimbangkan menuju era baru dan masa transisi ini," paparnya.

Dengan demikian, jelasnya, di masa normal baru masyarakat harus dapat melakukan adaptasi terhadap aktivitas transportasi publik. Budi menekankan dibutuhkan partisipasi publik, disiplin dan memantau situasi sekitar agar dapat merespons kondisi terbaru.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Rio Sandy Pradana
Terkini