Bisnis.com, JAKARTA -- Asosiasi Perusahaan Pembiayaan Indonesia (APPI) menyatakan pertumbuhan kinerja leasing tahun ini bakal tidak sesuai proyeksi pada awal tahun akibat dampak pandemi Covid-19.
Ketua Umum APPI Suwandi Wiratno mengaku sebenarnya kinerja leasing pada awal tahun berada di rute yang benar dan tumbuh bagus.
"Harapan kami pada awal 2020 ini bisa tumbuh lebih baik dari 2019, meski di Januari dan Februari ada banjir tapi masih tumbuh baik. Namun, ternyata virus dari Wuhan ini masuk ke Indonesia sejak 2 Maret, karena situasi itu pertumbuhan jadi enggak sesuai proyeksi," ujarnya Rabu (10/6/2020).
Sebelumnya, APPI menargetkan kinerja industri pembiayaan tahun ini bakal tumbuh hingga 4,5 persen atau lebih baik dibandingkan dengan 2019 yang mencapai 3,66 persen.
Namun, pada akhir Maret setelah Covid-19 menyebar di Indonesia, APPI menyatakan melakukan revisi target kinerja pembiayaan menjadi 0 persen hingga maksimal 1 persen, dan itupun tetap sulit untuk dapat direalisasikan.
Hal itu menyusul Gaikindo sebagai produsen otomotif memangkas target penjualan mobil tahunan menjadi hanya di rentang 500.000 unit sampai maksimal 600.000 unit.
"Selain mobil, penjualan motor juga turun jauh dari target awal. Jadi, sekarang ini kami juga sangat dilematis karena leasing itu sangat bergantung pada bank, kalau enggak dapat dana ya gimana karena ini soal kepercayaan," ujarnya.
Sebelumnya, PT BCA Finance menyatakan pada April 2020 lalu, kinerja perseroan hanya berhasil mencapai 30 persen dari target yang ditetapkan, atau mengalami penurunan hingga 70 persen.
Direktur Utama BCA Finance Roni Haslim menjelaskan dari hasil yang diraih bulan lalu, pihaknya memerkirakan di kuartal II/2020 ini pencapaian bakal rendah.
"Kami lihat untuk kuartal II ini pembiayaan masih akan rendah, antara lain karena aturan PSBB tersebut. Di April lalu achievment kami hanya sekitar 30 persen dari target," ujarnya kepada Bisnis, Senin (18/5/2020).
Dari data perseroan, setiap bulannya BCA Finance menyalurkan kredit otomotif di angka Rp2,7 triliun hingga Rp3 triliun. Dari pencapaian April, nilai kredit yang dikucurkan bulan lalu diperkirakan berada di rentang Rp800-Rp900 miliar.
Namun bila PSBB tetap berlanjut, Roni mengaku kinerja leasing bakal semakin rendah. Hal itu disebabkan mitra perusahaan mulai dari dealer mobil baru dan mobil bekas, tidak dapat beroperasi seperti biasa akibat kebijakan PSBB.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel