Peneliti: Ada Enam Kasus Tak Terlapor dari Satu Kasus Baru di Brasil

Bisnis.com,13 Jun 2020, 01:15 WIB
Penulis: Duwi Setiya Ariyanti
Petugas menguburkan korban virus corona di Brasil. (Bloomberg)

Bisnis.com, JAKARTA— Peneliti menyebutkan bahwa jumlah kasus positif virus corona aktual di Brasil lebih tinggi dibandingkan dengan data yang terlapor.

Dikutip dari Bloomberg, Sabtu (13/6/2020), penyebaran virus corona di Brasil sesungguhnya melebihi data resmi. Peneliti di Universitas Pelotas mengestimasikan bahwa untuk setiap kasus yang terkonfirmasi menutup enam kasus yang tak terlaporkan.

Hal itu terjadi di 120 kota. Kesimpulan tersebut diperoleh dari tes dan wawancara secara acak kepada lebih dari 31.000 orang pada 4 Juni hingga 7 Juni.

Adapun, di Raio De Janeiro sendiri tercatat 40.000 kasus termasuk data resmi dari pemerintah, bisa saja telah mencatatkan 500.000 orang yang terpapar virus sejak pandemi bermula.

“Jumlah orang dengan antibodi itu jutaan bukan ribuan,” ujar penulis dan coordinator riset Pedro Hallal.

Hasil yang diperoleh dari tes darah antibodi yang telah disesuaikan dengan potensi bias 15 persen hingga 0,02 persen untuk false negative dan false positive secara berturut-turut.

Adapun, false negative adalah kondisi saat seseorang mendapatkan hasil tes negatif namun memiliki hasil tersebut tak akurat. Begitu pula dengan false positive sehingga semakin besar estimasinya, menunjukkan bias akurasi yang semakin besar pula.

Di sisi lain, perbedaan di sleuruh wilayah di Brasil menunjukkan persentase yang sama. Hal itu menambah bukti terhadap hal yang telah diproyeksikan oleh ahli kesehatan dan pemerintah sejak lama.

Di negara yang telah memberlakukan karantina wilayah dalam kurun waktu panjang dan ekonomi sosial juga terdampak, virus telah menyebar tak terlacak.

Adapun, kini Brasil masih berada di urutan teratas di Amerika Selatan berjarak sejengkal dari Amerika Serikat dari sisi jumlah kasus positif. Namun, dari sisi angka kematian, Brasil mencatatkan total kasus 802.828 menurut data Johns Hopkins University.

Brasil memiliki angka kematian yakni dengan 40.919 kematian atau mendekati Inggris dengan 41.566 kematian.

Sementara itu, beberapa kota telah mengangkat status karantina wilayahnya di tengah dorongan untuk membuka kembali ekonominya. Kerumunan di pusat perbelanjaan dan jalanan kembali ramai telah membuat ahli kesehatan cemas.

“Itu seperti menantang virusnya. Itu sangat tidak bertanggung jawab dan bisa menjadi konsekuensi yang sangat serius, sangat mencemaskan,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Duwi Setiya Ariyanti
Terkini