Bisnis.com, JAKARTA - Penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) PT Bank Central Asia Tbk. tetap mengalami pertumbuhan sekitar 6-7 persen di tengah pandemi Covid-19.
Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja mengatakan pertumbuhan DPK tersebut cukup fantastis di tengah pandemi Covid-19. Pertumbuhan DPK tersebut dinilai merupakan bentuk kepercayaan nasabah pada bank.
Dana murah diproyeksikan masih akan terus bertumbuh dan berkontribusi besar pada pertumbuhan DPK Bank BCA. Meskipun, Jahja tidak bisa memproyeksikan secara pasti besaran pertumbuhannya.
"Giro dan tabungan sama-sama bisa meningkat sejalan membaiknya ekonomi," katanya kepada Bisnis, akhir pekan lalu.
Selama kuartal I/2020, DPK Bank BCA tumbuh 16,8 persen menjadi Rp741,02 triliun. Sebagian besar DPK bersumber dana dana murah yang nilainya mencapai Rp568,52 triliun.
Tidak hanya berkontribusi besar terhadap DPK, dana murah juga berhasil menjadi komponen dana pihak ketiga yang tumbuh paling tinggi, yakni sebesar 17,3 persen dibandingkan dengan periode sama tahun lalu (year on year/YoY).
Sementara itu, simpanan berjangka pada periode yang sama tumbuh sebesar 15,1 persen YoY menjadi Rp171,71triliun.
Menurutnya, dengan tetap menjaga kepercayaan masyarakat terhadap bank, penarikan dana besar-besaran tidak akan terjadi. Likuiditas bank tidak akan terganggu selama Covid-19.
Bahkan dengan inovasi layanan digital, pembukaan rekening justru meningkat di tengah pandemi Covid-19. Dalam konsidi normal, rata-rata per hari, ada pembukaan 3.000 rekening baru. Sementara itu, dengan layanan digital, saat ini ada pembukaan 5.100 rekening baru per hari.
"Ini masalah kepercayaan, tidak mungkin nasabah tarik dana dalam jumlah besar," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel