Sektor Elektronik Asia Jadi Titik Terang Ekonomi di Tengah Pandemi

Bisnis.com,15 Jun 2020, 11:40 WIB
Penulis: Aprianto Cahyo Nugroho
Aktivitas karyawan di salah satu pabrik di Jakarta, Jumat (20/9/2019). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA – Meskipun perdagangan global di saat pandemi Covid-19 secara umum sangat buruk, tetapi sektor elektronik Asia masih mampu mencatat kinerja yang cukup baik.

Di Korea Selatan, data Kementerian Perdagangan mencatat ekspor produk semikonduktor naik pada bulan Mei dan impor peralatan yang digunakan dalam memproduksi semikonduktor melonjak 168 persen.

Adapun ekspor komponen elektronik Taiwan, termasuk chip, tumbuh 13,2 persen pada bulan Mei menjadi US$10,2 miliar, bahkan ketika total ekspor turun 2 persen dari tahun sebelumnya.

Industri elektronik bertahan relatif baik di tengah pandemi karena perusahaan mengadopsi teknologi baru, termasuk peralatan 5G dan alat otomatisasi, yang memudahkan karyawan untuk bekerja dari jarak jauh. Keberlanjutan pertumbuhan ini akan tergantung pada apakah konsumen kembali dengan daya beli yang sama, dan apakah faktor-faktor lain seperti ketegangan AS-China tidak berdampak pada permintaan dan pasokan.

"Industri teknologi diperkirakan telah terlepas dari ekonomi secara keseluruhan, karena industri teknologi masih tumbuh dengan baik dan relatif kebal terhadap Covid-19," ungkap chairman Taiwan Semiconductor Manufacturing Co. (TSMC), Mark Liu, seperti dikutip Bloomberg.

TSMC, yang menjadi produsen chip utama untuk Apple Inc. dan Huawei Technologies Co., masih berencana menginvestasikan US$16 miliar untuk peningkatan kapasitas dan teknologi tahun ini. Covid-19 telah membantu mendorong beberapa teknologi pemula yang terkait dengan pekerjaan dan pendidikan jarak jauh serta jarak sosial, ungkap Liu.

Saham TSMC melonjak 27 persen sejak penutupan terendahnya tahun ini pada 19 Maret, sedikit di bawa kenaikan indeks Taiwan Taiex sebesar 32 persen pada periode yang sama.

Ekonom Senior Natixis SA, Trinh Nguyen mengatakan semikonduktor menjadititik terang di tengah angka ekspor yang lesu di Asia.

"Ini mencerminkan siklus produk dan juga lockdown global yang mendukung 'digitalisasi' kegiatan ekonomi, sehingga mendorong permintaan barang elektronik seperti chip," ungkapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Rivki Maulana
Terkini