Bisnis.com, JAKARTA — PT Asuransi Sinar Mas atau ASM menilai bahwa kinerja tahun ini akan mengalami penurunan, seiring lembaga-lembaga keuangan yang menahan diri dalam pemberian kredit, seperti perusahaan pembiayaan kendaraan bermotor.
Direktur Asuransi Sinar Mas (ASM) Dumasi M. M. Samosir menjelaskan bahwa pandemi Covid-19 yang memengaruhi kondisi perekonomian masyarakat turut berpengaruh terhadap kinerja perseroan. Menurutnya, ASM diperkirakan akan mencatatkan penurunan premi pada tahun ini.
Dia menjelaskan, penurunan pendapatan premi akan terjadi di lini bisnis yang berkaitan dengan kredit, seperti asuransi kendaraan bermotor. Lini bisnis utama ASM itu akan terpengaruh oleh langkah lembaga-lembaga keuangan yang lebih selektif dalam menyalurkan kredit, sehingga penutupan asuransinya turut terpengaruh.
"Khususnya pada bisnis yang berasal dari lembaga keuangan yang menahan diri untuk tidak memberikan kredit atau mengurangi pemberikan kredit baru, bahkan memberikan relaksasi pembayaran premi atas nasabah yang mengajukan pembayaran secara cicilan," ujar Dumasi kepada Bisnis, Senin (15/6/2020).
Meskipun pendapatan premi menurun, perseroan akan berupaya menjaga kondisi perusahaan dari sisi profitabilitas dan stabilnya kesehatan keuangan. Dumasi pun meyakini bahwa pihaknya bisa melalui pandemi Covid-19 dengan baik.
"Diharapkan tidak akan mengurangi profit perusahaan dengan mengelola sejumlah biaya. Yang langsung terlihat saja, perjalanan dinas tidak ada, biaya promosi juga [bisa diefisienkan]," ujar Dumasi.
Berdasarkan data Asosiasi Asuransi Umum Indonesia (AAUI), industri asuransi umum mencatatkan premi Rp19,84 triliun pada kuartal I/2020. Jumlah tersebut tumbuh Rp79,18 miliar atau 0,4 persen (year-on-year/yoy) dari capaian premi Rp19,76 triliun pada kuartal I/2019.
Adapun, asuransi kendaraan sebagai lini bisnis dengan pangsa pasar terbesar mencatatkan premi Rp4,97 triliun pada kuartal pertama tahun ini. Capaian itu meningkat Rp231,07 miliar atau 4,9 persen (yoy) dari total premi Rp4,74 triliun pada kuartal I/2019.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel