Bisnis.com, JAKARTA - KB Kookmin Bank menempatkan dana ke PT Bank Bukopin Tbk. senilai US$200 juta atau sekitar Rp2,8 triliun (kurs Rp14.000 per dolar AS) dalam dua tahap.
Sebagai informasi, Kookmin telah menyetorkan dan segar efektif Kamis (11/6/2020). Setoran dana segar tersebut merupakan komitmen bank asal Korea Selatan ini dalam mendukung penguatan permodalan.
Adapun, berdasarkan draft surat Kookmin kepada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) yang beredar, Kookmin menyetujui untuk menyediakan secara langsung kepada Bank Bukopin suatu kredit money market line senilai US$200 juta dengan jaminan yang dicairkan dalam dua tahap.
Tahap pertama senilai US$100 juta pada 11 Juni 2020 dan tahap kedua senilai US$100 juta sesaat setelah persetujuan final direksi Kookmin untuk melaksanakan investasi PMTHMETD, berdasarkan uji tuntas sekitar minggu pertama Juli 2020.
Money market line tersebut dijaminkan dengan piutang Bank Bukopin yang ditimbul dari pinjaman yang diberikan kepada pensiunan yang menerima pembayaran bulanan dari pemerintah.
Selain itu, Kookmin meminta penjaminan perjanjian pengalihan atas perjanjian kerja sama antara dana pensiun terkait dan Bank Bukopin, sebagaimana bank dengan kode saham BBKP ditunjuk oleh dana pensiun tersebut sebagai bank pembayaran.
Adapun, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyebutkan telah menerima pernyataan Kookmin Bank bahwa siap menjadi pemegang saham pengendali tunggal dengan mengambil alih 51 persen saham Bank Bukopin pada Kamis (11/6/2020).
"Otoritas Jasa Keuangan telah menerima pernyataan Kookmin Bank, grup finansial terbesar di Korea Selatan, yang saat ini memiliki 22 persen saham Bank Bukopin telah siap menjadi Pemegang Saham Pengendali Tunggal (PSPT) dengan mengambil alih kepemilikan sekurang-kurangnya 51 persen saham Bank Bukopin," demikian tulis siaran pers OJK, Kamis (11/6/2020).
Kookmin Bank saat ini tercatat sebagai peringkat 10 besar bank di Asia dengan total aset per 31 Desember 2019 senilai Rp4.675 triliun. Perusahaan ini akan memperkuat permodalan bank, mendukung likuiditas, dan pengembangan bisnis bank di Indonesia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel