5 Berita Populer Finansial, OJK Sempat Ultimatum Kookmin karena Tak Lekas Setor Duit ke Bukopin dan Investor Pemula, Jangan Panik Saat Pasar Modal Terkoreksi

Bisnis.com,15 Jun 2020, 16:40 WIB
Penulis: Laras Devi Rachmawati
Seorang melintas di kantor KB Kookmin Bank Korea Selatan. Kookmin menjadi pemegang saham di PT Bank Bukopin Tbk. sejak 2018./asianbankingandfinance.net/

1. OJK Sempat Ultimatum Kookmin karena Tak Lekas Setor Duit ke Bukopin

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sempat memberikan ultimatum kepada KB Kookmin Bank hingga menyatakan gagal memenuhi komitmen untuk meningkatkan permodalan dan mengatasi permasalahan likuiditas PT Bank Bukopin Tbk.

Hal tersebut tercantum dalam surat OJK kepada KB Kookmin Bank yang beredar, bertanggal 3 Juni 2020 dengan nomor No:SR-6/PB.3/2020 dan 10 Juni 2020 dengan nomor No: SR-16/D.03/2020.

Baca berita selengkapnya di sini.

2. Ada Corona, Penghimpunan Dana Bank Tetap Tumbuh. Kok Bisa?

Beberapa bank mencatatkan selama Covid-19, DPK terus bertumbuh.

Misalnya, Bank BCA yang mencatatkan pertumbuhan DPK sekitar 6-7 persen di tengah pandemi Covid-19. Bank Mandiri pun optimistis menghimpun dana murah di tengah pandemi Covid-19 dengan mampu tumbuh 3-5 persen selama tahun ini.

Baca berita selengkapnya di sini.

3. Penghimpunan Dana BCA Tetap Moncer di Tengah Corona

Penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) PT Bank Central Asia Tbk. tetap mengalami pertumbuhan sekitar 6-7 persen di tengah pandemi Covid-19.

Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja mengatakan pertumbuhan DPK tersebut cukup fantastis di tengah pandemi Covid-19. Pertumbuhan DPK tersebut dinilai merupakan bentuk kepercayaan nasabah pada bank.

Baca berita selengkapnya di sini.

4. Bank Mandiri Optimistis Dana Murah Tetap Tumbuh di Masa Pandemi

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. optimistis bisa menghimpun dana murah di tengah pandemi Covid-19.

Hingga kuartal I/2020, Bank Mandiri menghimpun dana pihak ketiga (DPK) senilai Rp941,339 triliun atau tumbuh 13,72 persen dibandingkan dengan periode sama tahun lalu (year on year/YoY). Penghimpunan tersebut terdiri dari tabungan senilai Rp306,3 triliun, giro Rp237 triliun, deposito Rp276,7 triliun, dan perusahaan anak Rp121,4 triliun.

Baca berita selengkapnya di sini.

5. Investor Pemula, Jangan Panik Saat Pasar Modal Terkoreksi

Selama pandemi virus corona (Covid-19), kinerja pasar modal global dan domestik terkoreksi cukup dalam. Koreksi ini membuat sekelompok investor pemula panik.

CEO Jagartha Advisors FX Iwan mengungkapkan sejak awal 2020, pasar modal Indonesia mengalami tekanan yang menyebabkan penurunan beruturut-turut selama kuartal I/2020 yakni sebesar 5,71 persen.

Baca berita selengkapnya di sini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Ropesta Sitorus
Terkini