Dorong Pemanfaatan Produk Lokal untuk Covid-19, Ini Cara Menristek

Bisnis.com,16 Jun 2020, 15:27 WIB
Penulis: Nyoman Ary Wahyudi
Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Bambang P.S. Brodjonegoro mengungkapkan bahwa pelajaran sains menjadi momok bagi pelajar Indonesia lantaran cara penyampaiannya yang kurang tepat./Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA — Menteri Riset dan Teknologi/Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional, Bambang Brodjonegoro, menandatangani nota kesepahaman pengadaan dan pemanfaat produk inovasi Covid-19 milik Konsorsium Covid-19 dengan BUMN, swasta dan filantropi.

“Kita tahu mereka sangat concern dengan upaya penanganan Covid-19 dan sangat concern dengan kebutuhan yang masih kurang baik ventilator, tes kit dan juga mobile tes BSL 2 ini,” kata Bambang saat memberi keterangan dalam acara Pengoperasian Mobile BSL-2 BPPT dan Penandantangan Nota Kesepahaman Produk Inovasi Covid-19, Jakarta, pada Selasa (16/6/2020).

Biasanya, Bambang menuturkan, berbagai pihak dari dunia usaha tersebut harus mengimpor dari produk luar negeri untuk membantu penanganan Covid-19 di dalam negeri.

“Hari ini, kami berterima kasih kawan-kawan dari Kadin, direksi BUMN, filantropi dan yayasan siap memberikan donasi dengan menggunakan produk dalam negeri,” kata dia.

Konsorsium Covid-19 yang diketuai oleh Plt. Staf Ahli Bidang Infrastruktur Ali Ghufron Mukti ini terdiri dari lembaga pemerintah non kementerian (LPNK) di lingkungan Kemenristek/BRIN, Balitbang Kementerian Kesehatan, Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, perguruan tinggi, diaspora, Ikatan Dokter Indonesia, rumah sakit dan industri yang diarahkan untuk menciptakan inovasi untuk membantu mencegah, mendeteksi, dan merespon virus corona dengan dukungan anggaran dari Kemenristek/BRIN.

Bambang menjelaskan kegiatan konsorsium ini didukung oleh Kemenristek/BRIN melalui skema realokasi anggaran belanja rutin perjalanan dinas. Pada tahapan pertama, katanya, Kemenristek/BRIN telah mengucurkan dana sebesar Rp38,04 miliar untuk kegiatan penelitian.

“Tentunya ini baru tahapan awal nantinya akan berkembang sesuai dengan kebutuhan dan beberapa fokus kegiatan,”ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Oktaviano DB Hana
Terkini