Biaya Operasional Naik, Begini Strategi Bank Sahabat Sampoerna

Bisnis.com,16 Jun 2020, 21:22 WIB
Penulis: Ni Putu Eka Wiratmini
Nasabah melakukan transaksi elektronik di kantor Bank Sahabat Sampoerna, Jakarta, Rabu (06/06)./JIBI-Endang Muchtar

Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Sahabat Sampoerna mencatatkan kenaikan rasio biaya operasional terhadap pendapatan operasional (BOPO) karena peningkatan beban pencadangan.

Pada kuartal I/2020, perseroan mencatatkan rasio BOPO sebesar 95,41 persen. Adapun rasio biaya operasional terhadap pendapatan operasional Bank Sampoerna pada kuartal I/2019 adalah sebesar 88,14 persen.

CFO Bank Sahabat Sampoerna Henky Suryaputra mengatakan peningkatan beban pencadangan tersebut sejalan dengan dimulainya implementasi PSAK 71 pada 1 Januari 2020.

Hal ini menyebabkan rasio pencadangan kredit terhadap non-performing loan (NPL) pada akhir Maret 2020 melonjak sangat signifikan menjadi 117 persen dari sebelumnya 63 persen pada akhir Maret 2019.

"Dengan rasio pencadangan kredit yang lebih baik ini, tentunya Bank Sampoerna akan lebih siap menghadapi tantangan lebih lanjut pada 2020," katanya kepada Bisnis, Selasa (16/6/2020).

Menurutnya, rasio BOPO yang masih tinggi ini memang perlu ditekan. Terlepas dari situasi pandemi covid-19 ini, Bank Sampoerna menyatakan akan terus mengadopsi penggunaan teknologi untuk melayani nasabah dan meningkatkan efisiensi operasional.

"Bank juga senantiasa akan terus berinovasi menawarkan berbagai layanan yang sesuai dengan kebutuhan nasabah kami," katanya.

Berdasarkan data Statistik Perbankan Indonesia (SPI) oleh Otoritas Jasa Keuangan, rasio BOPO pada kuartal I/2020 perbankan umum konvensional adalah sebesar 88,84 persen.

Dilihat pada masing-masing bank umum kelompok usaha (BUKU), rasio BOPO terbesar terjadi pada bank BUKU 2 yakni sebesar 94,13 persen pada kuartal I/2020. Kondisi tidak jauh berbeda terjadi pada bank kecil lainnya yakni bank BUKU 1 dan 3 yang masing-masing memiliki BOPO tinggi yakni sebesar 91,14 persen dan 91 persen.

Rasio BOPO Bank BUKU 4 berada di bawah bank umum kelompok usaha lainnya yakni sebesar 85,37 persen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Annisa Sulistyo Rini
Terkini