Inggris Catat Inflasi Terendah Sejak 2016 pada Mei

Bisnis.com,17 Jun 2020, 14:44 WIB
Penulis: Aprianto Cahyo Nugroho
Warga melewati Menara Bridge di London, Inggris, Kamis (9/4/2020). Saat Perdana Menteri Inggris Boris Johnson berada di unit perawatan kritis karena Covid-19, sejumlah pejabat menyusun rencana untuk memperpanjang masa lock down untuk mengendalikan krisis karena virus corona. Bloomberg/Simon Dawson

Bisnis.com, JAKARTA – Inflasi Inggris melambat menjadi hanya 25 persen dari target Bank of England (BOE) pada bulan Mei. Hal ini mendorong pembuat kebijakan untuk menambah rencana stimulus mereka pada pertemuan kebijakan pekan ini.

Dilansir dari Bloomberg, Kantor Statistik Nasional mencatat indeks harga konsumen (consumer price index/CPI) naik hanya 0,5 persen dibandingkan bulan yang sama tahun sebelumnya, terlemah sejak tahun 2016, di tengah jatuhnya harga bahan bakar dan barang rekreasi.

Sementara itu, CPI inti, yang tidak termasuk energi volatil dan harga bahan makanan, merosot ke 1,2 persen.

Pejabat BOE diperkirakan akan meningkatkan pembelian obligasi sebesar 100 miliar pound (US$126 miliar) untuk melindungi ekonomi dari dampak pandemi virus Corona. Sejumlah ekonom memperkirakan pelonggaran lebih lanjut akan diperlukan tahun ini, termasuk penurunan suku bunga di bawah nol untuk pertama kalinya.

Sebagian besar toko nonbahan pokok ditutup selama Mei karena kebijakan lockdown untuk membendung penyebaran virus Corona. Angka inflasi Mei juga turun dari 0,8 persen di bulan April menyusul penurunan harga bahan bakan.

BOE, yang telah memangkas suku bunga menjadi 0,1 persen dan memulai kembali program pembelian obligasi untuk melawan krisis, memperkirakan ekonomi menuju resesi terburuk dalam tiga abad terakhir, sementara data pekan lalu menunjukkan pertumbuhan ekonomi terkontraksi lebih dari 20 persen pada bulan April.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Hadijah Alaydrus
Terkini