Banjir Bandang dan Tanah Longsor Jeneponto, 4 Korban Ditemukan

Bisnis.com,17 Jun 2020, 18:45 WIB
Penulis: Newswire
Ilustrasi-Tim SAR gabungan mengangkat jenazah wisatawan yang tertimpa longsoran batu saat terjadi gempa di air terjun Tiu Kelep, Desa Senaru, Kecamatan Bayan, Lombok Utara, NTB, Senin (18/3/2019)./ANTARA-Humas Basarnas NTB

Bisnis.com, MAKASSAR - Musibah banjir dan tanah longsor melanda wilayah Jeneponto, Sulawesi Selatan.

Badan SAR Nasional sempat melakukan pencarian korban bencana itu sebelum akhirnya operasi ditutup.

Operasi pencarian korban dihentikan karena korban sudah ditemukan.

"Empat korban sudah ditemukan, semua dalam keadaan meninggal dunia," ujar Kepala Badan Search and Rescue Nasional (Basarnas) Makassar, Mustari saat dikonfirmasi, Rabu (17/6/2020).

Dengan penutupan operasi pencarian tersebut, seluruh organ Basarnas yang bertugas selama pencarian sudah ditarik kembali.

Dikonfirmasi terpisah, Kepala Seksi Kedaruratan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Jeneponto Mus Mulyadi mengatakan operasi pencarian korban secara resmi ditutup.

"Penutupan kemarin, setelah korban terakhir ditemukan," tuturnya.

Kerugian materi akibat bencana tersebut belum bisa dihitung secara keseluruhan karena masih dalam proses pendataan.

"Untuk taksiran kerugian, sementara masih melakukan pendataan karena akses jalan baru terbuka (pascabencana). Insya Allah akan dilaporkan secepatnya," kata Mulyadi

Musibah tanah longsor tersebut diduga akibat hujan deras dengan intensitas di atas normal saat itu, ditambah alih fungsi lahan secara berlebihan oleh masyarakat. Kondisi tersebut diduga membuat struktur tanah tidak mampu menampung air sehingga terjadi longsor.

Tim Search and Rescue (SAR) gabungan berhasil menemukan jasad empat korban yang masih dalam satu rumpun keluarga itu.

Empat korban ini dilaporkan hilang setelah bencana banjir bandang dan tanah longsor di Desa Rumbia, pada Jumat (12/6).

Korban bernama Daeng Madeng, 60, Abu, 60, Neneng Daeng Nino, 60, dan Alang, 13.

Jasad keempat korban ditemukan di tempat terpisah dalam pencarian yang berlangsung selama empat hari.

Daeng Madeng ditemukan meningal dunia pada Sabtu (13/6) oleh tim SAR gabungan. Ia tertimbun tanah di dekat tumpukan bambu di lokasi longsor dekat rumahnya.

Jenazah Abu ditemukan mengapung di pinggir aliran sungai daerah Sapanang, Kecamatan Binamu, pada Ahad (14/6).

Senin (15/6) terindentifikasi korban bernama Alang. Jasadnya ditemukan di Desa Kayuloe Barat, 25 kilometer dari lokasi longsor.

Sedangkan Neneng Daeng Nino ditemukan pada Selasa (16/6) di pinggir sungai, Dusun Belong, Desa Rumbia, Kecamatan Rumbia, Jeneponto, sekitar tiga kilometer dari lokasi longsor.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Saeno
Terkini