KABAR PASAR: Cuan Deposito Menipis, Sektor Infrastruktur Jadi Andalan

Bisnis.com,18 Jun 2020, 07:12 WIB
Penulis: Renat Sofie Andriani
Karyawati bank menata uang dollar dan rupiah di kantor cabang PT Bank Mandiri Tbk. di Jakarta, Rabu (22/4/2020). Bisnis/Dedi Gunawan

Bisnis.com, JAKARTA – Berita mengenai suku bunga simpanan dan pembiayaan bank, antara lain, menjadi sorotan edisi harian Bisnis Indonesia, Kamis (18/6/2020).

Berikut beberapa perincian topik utamanya:

Cuan Deposito Menipis. Suku bunga deposito perbankan menunjukkan tren penurunan di tengah tantangan penyaluran kredit. Hal ini diperkirakan memicu pergeseran investasi ke instrumen yang lebih menguntungkan, salah satunya obligasi.

Perbaiki Rapor di Era New Normal. Emiten anak usaha badan usaha milik negara (BUMN) menapaki peluang perbaikan kinerja pada paruh kedua tahun ini dengan memaksimalkan bisnis pada fase kenormalan baru.

Megaproyek 35.000 MW Mundur. Target penyelesaian megaproyek kelistrikan 35.000 MW diperkirakan mundur demi menghindari potensi kelebihan pasok tenaga listrik yang bisa merugikan pengembang.

Persaingan Tak Sehat Bisa Dicegah. Relaksasi larangan terbatas ekspor alat pelindung diri (APD) dan masker dinilai dapat mencegah timbulnya pasokan berlebih produk tersebut yang bisa memicu persaingan tidak sehat antarprodusen di dalam negeri.

Traffic Jalan Tol Mulai Pulih. Badan Pengatur Jalan Tol mencatat lalu lintas rata-rata harian di jalan tol mulai meningkat setelah anjlok sejak ada anjuran bekerja dari rumah untuk mencegah penyebaran virus corona yang diberlakukan mulai 23 Maret 2020.

Berebut Foto Lauw Ping Nio. Pembelian merek Nyonya Meneer yang kini dikuasai oleh PT Bhumi Empon Mustiko, rupanya tidak mulus begitu saja. Perlawanan oleh pemilik lama, Charles Saerang terus digulirkan.

Siasat Lepas dari Zona Negatif. Prospek ekonomi nasional makin suram. Pandemi Covid-19 meninggalkan beban yang cukup berat bagi masyarakat, pelaku usaha, dan pemerintah. Ibarat kata, Indonesia saat ini telah menginjakkan satu kaki di zona negatif.

Belanja Infrastruktur Jumbo Digodok. Amerika Serikat berupaya mengerem kejatuhan ekonomi ke jurang resesi dan ledakan pengangguran dengan merencanakan anggaran infrastruktur US$1 triliun. The Federal Reserve sempat mengatakan pasar tenaga kerja ekonomi terbesar di dunia itu sulit pulih ke kondisi sebelum pandemi Covid-19.

Sektor Infrastruktur Jadi Andalan. Kredit untuk proyek-proyek infrastruktur menjadi segmen yang masih tetap diandalkan oleh perbankan pada tahun ini di tengah tekanan permintaan kredit akibat pandemi. Namun, bank tetap bersikap sangat berhati-hati dan selektif.

Hati-Hati Pulihkan Ekonomi. Pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah yang ditargetkan 7% pada 2023 perlu dicermati lagi dengan berkaca pada kondisi tahun ini. Pemerintah Provinsi Jateng berusaha membangkitkan kembali ekonomi dengan cara yang selektif.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Hafiyyan
Terkini