Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Central Asia Tbk. menyambut baik keputusan Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia yang memangkas BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 4,25 persen.
Presiden Direktur BCA Jahja Setiaatmadja mengatakan penurunan suku bunga acuan BI tersebut akan membantu perseroan yang saat ini sedang melakukan restrukturisasi. Selain itu, juga akan membantu bank yang saat ini berupaya menurunkan biaya dana atau cost of fund (CoF).
Adapun, saat ini suku bunga simpanan berjangka di BCA telah menyentuh level 3,95 persen. Sementara itu, suku bunga dasar kredit berada di rentang 8,61 persen-9,40 persen.
Soal, kelanjutan penurunan bunga menyusul penurunan BI7DRR, masih akan dirapatkan kembali.
"Tidak ada tantangan [penurunan suku bunga acuan] mengalir saja sudah kami jalankan. Senin, kami mau rapat, belum putuskan sekarang," katanya kepada Bisnis, Kamis (18/6/2020).
Berdasarkan materi paparan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), penurunan suku bunga simpanan rupiah masih berlanjut meskipun cenderung lebih lambat dalam minggu-minggu terakhir.
Suku bunga deposito rupiah tenor 1 bulan dan 3 bulan tertiggi per 5 Juni 2020 adalah sebesar 6,29 persen. Suku bunga deposito rupiah terendah dan rata-rata masing-masing sebesar 4,51 persen dan 5,40 persen.
Sementara itu, untuk suku bunga deposito valas, semua bank sudah berada di bawah LPS Rate yang sebesar 1,50 persen. Suku bunga deposito valas tenor 1 bulan dan 3 bulan tertinggi adalah sebesar 1,19 persen, sedangka terendah 0,59 persen dan suku bunga deposito valas rata-rata adalah 0,89 persen.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel