Antrean Penumpang Membeludak di Kupang, Ini Penjelasan ASDP

Bisnis.com,18 Jun 2020, 14:40 WIB
Penulis: Newswire
Sebuah Kapal Motor Penumpang (KMP) bermuatan kendaraan bermotor dan penumpang menyeberangi Sungai Kapuas di Pontianak, Kalimantan Barat, Rabu (15/5/2019). PT Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP) Indonesia Ferry (Persero) Cabang Pontianak memberlakukan sistem pembayaran nontunai untuk pembelian tiket penyeberangan KMP guna mempermudah transaksi serta mendukung program Gerakan Nasional Nontunai yang dicanangkan pemerintah./Antara

Bisnis.com, JAKARTA - Antrean calon penumpang angkutan penyeberangan terpaksa membeludak di Pelabuhan Bolok Kabupaten Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) karena layanan penjualan tiket penyeberangan feri via Kantor Pos baru dibuka pada 1 Juli 2020.

General Manager PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Kupang Cut Prayitno mengatakan terjadinya calon penumpang tersebut seiring dengan pelaksanaan masa normal baru yang mulai diterapkan pada 15 Juni 2020.

"Betul saat ini kondisi warga menumpuk di Pelabuhan Bolok karena PT Pos baru bisa menjual tiket per 1 Juli 2020," katanya, Kamis (18/6/2020).

Dia menambahkan penumpukan calon penumpang terjadi karena saat ini penjualan tiket dipusatkan di loket pelayanan yang ada di Pelabuhan Bolok.

Adapun, lanjutnya, penjualan tiket seperti sebelumnya yang dilakukan melalui Kantor Pos setempat. Namun, saat ini belum bisa diterapkan kembali karena ada gangguan pada sistem penjualan tiket dan baru akan dibuka kembali pada 1 Juli 2020.

"Itu mungkin salah satu kelemahan komputerisasi tiket, dibuat terbatas dan tidak tersedia tiket manual," ujarnya.

Prayitno menilai faktor penyebab lain yakni proses pengembangan Pelabuhan Bolok lambat dalam penyelesaiannya. Pihaknya mengaku sudah berupaya memperbaiki fasilitas yang ada terkait pelayanan tiket, tetapi pihak kontraktor lambat menyelesaikan pekerjaan gedung terminal di Pelabuhan Bolok.

"Kami juga sudah informasikan kondisi ini ke kantor pusat untuk review kontraktornya," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Rio Sandy Pradana
Terkini