Beda Jauh! Dana Talangan Garuda Indonesia dengan Singapore Airlines

Bisnis.com,19 Jun 2020, 18:34 WIB
Penulis: Anitana Widya Puspa
Teknisi beraktivitas di dekat pesawat Boeing 737 Max 8 milik Garuda Indonesia, di Garuda Maintenance Facility AeroAsia, bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Rabu (13/3/2019)./Reuters-Willy Kurniawan

Bisnis.com, JAKARTA – PT Garuda Indonesia Tbk. (GIAA) membandingkan besaran penempatan dana talangan yang diberikan oleh pemerintah Indonesia dengan otoritas Singapura kepada Singapore Airlines (SIA) yang berbeda jauh.

Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra mengatakan pemerintah menjanjikan dana talangan senilai Rp8,5 triliun atau US$500 juta tetapi prosesnya masih berlangsung. Menurutnya keterlibatan pemerintah menjadi wajar karena hampir seluruh pemerintah di dunia juga turun tangan membantu maskapainya, karena industri ini juga menyangkut aktivitas yang menghubungkan perekonomian.

“Bandingkan dengan CEO SIA, ini joke saja ya, tiba-tiba mereka dapat US$11,5 miliar penempatan dana pemerintah menghadapi pandemi. Namun, ya kami harus menerima kenyatan Garuda ini menerima US$500 juta,” jelasnya, Jumat (19/6/2020).

Seperti diketahui beleid pemberian dana talangan akan dituangkan dalam Peraturan Menteri Keuangan (PMK) tentang Penyertaan Modal Negara (PMN) dan investasi pemerintah. Emiten berkode saham GIAA akan mendapatkan suntikan Rp8,5 triliun dari pemerintah dengan skema dana talangan yang termasuk dalam Program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) pasca Covid-19.

Irfan mengatakan dana talangan ini nantinya akan digunakan untuk modal kerja. Selain itu, dana talangan ini juga akan digunakan untuk langkah-langkah efisiensi yang akan dilakukan oleh maskapai pelat merah ini.

"Untuk modal kerja, rencana-rencana efisiensi yang dilakukan Garuda karena siapapun memastikan uangnya kembali. Bagaimana itu kita memberikan mereka program rencana ke depan dari sisi penjualan dan pendapatan maupun efisiensi perusahaan," ujarnya.

Pihaknya berharap pandemi Covid-19 bisa mereda dan dana talangan ini bisa segera turun untuk memaksimalkan kinerja Garuda Indonesia ke depannya. Harapannya, kinerja keuangan juga bisa kembali normal.

"Kami semua sepakat kalau pandemi ini lewat dan dana ini turun, teman-teman Kementerian BUMN dan Kementerian Keuangan berharap Garuda lebih kompetitif. Cost structure yang lebih sehat dan punya manajemen yang commited," jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Rio Sandy Pradana
Terkini