Grup MAP (MAPI) Batal Buyback Saham Rp20 Miliar

Bisnis.com,22 Jun 2020, 16:56 WIB
Penulis: Ria Theresia Situmorang
Gerai Payless yang dioperasikan oleh PT MAP Aktif Adiperkasa Tbk. (MAPA). Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA – PT Mitra Adiperkasa Tbk. (MAPI) menjadi emiten ritel pertama yang mengonfirmasi bahwa pihaknya urung melakukan pembelian saham kembali dalam kurun waktu tiga bulan terakhir.

Berdasarkan sumber keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia Senin (22/6/2020), perseroan yang akrab disebut Grup MAP itu mengumumkan tidak melakukan pembelian kembali saham mulai tanggal 19 Maret 2020 hingga 19 Juni 2020 seperti yang dijadwalkan sebelumnya.

“Bahwa dengan mempertimbangkan kondisi pasar seiring dengan penyebaran coronavirus disease 2019 yang memiliki dampak pada kegiatan operasional perseroan, manajemen perseroan memutuskan untuk menjaga kemampuan likuiditas perseroan terlebih dahulu,” tulis manajemen dalam keterangannya.

Dalam surat yang ditandatangani oleh Sekretaris Perusahaan Eva Andrianie dijelaskan bahwa perseroan tidak melaksanakan pembelian kembali saham hingga akhir periode seperti yang semula direncanakan sesuai dengan keterbukaan informasi yang disampaikan oleh perseroan pada tanggal 18 Maret 2020 melalui situs web Bursa Efek Indonesia.

Merujuk pada surat nomor L-045/CS/EA/MAPI/0320 tertanggal 16 Maret 2020, emiten berkode saham MAPI tersebut memang berencana untuk melakukan pembelian kembali saham yang disebabkan oleh pasar yang berfluktuasi signifikan.

Jaringan ritel Sogo, Zara hingga Starbucks tersebut awalnya merencanakan buyback saham sebanyak-banyaknya Rp20,03 miliar untuk membeli sebanyak-banyaknya 26,67 juta lembar saham perseroan.

Menurut rencana, dana pembelian kembali saham perseroan awalnya berasal dari kas internal perseroan dengan harga maksimum Rp750 per lembar saham.

Untuk diketahui, hingga berita ini diturunkan, Grup MAP belum merilis data laporan keuangan per 31 Maret 2020. Namun, Vice President Investor Relations & Corporate Communications Grup MAP Ratih D. Gianda sebelumnya mengatakan bahwa perseroan memperkirakan wabah Covid-19 akan mempengaruhi pencapaian tahun 2020.

“Namun kami tengah mengambil langkah-langkah yang nyata untuk meminimalisir dampak dan rintangan yang terjadi pada bisnis MAP,” jelasnya dikutip dari siaran pers, April lalu.

Grup MAP juga menyatakan antusiasmenya menyambut masa transisi pembatasan sosial melalui pembukaan kembali beberapa pusat perbelanjaan pada pertengahan bulan ini.

“Karena MAP group merupakan tenant dan merupakan anchor tenant di beberapa mall besar, maka jadwal buka toko-toko kami mengikuti mall-mall tersebut,” ujar Ratih kepada Bisnis, akhir bulan lalu.

Kendati demikian, perseroan juga tetap berusaha mendorong penjualan melalui platform digital yakni e-commerce dan kerjasama pihak ketiga melalui market place.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Hafiyyan
Terkini