Emiten Bank Big Caps Tertekan, IHSG Fluktuatif

Bisnis.com,22 Jun 2020, 09:31 WIB
Penulis: M. Nurhadi Pratomo
Karyawati beraktivitas di sekitar logo PT Bursa Efek Indonesia di Jakarta, Kamis (4/6/2020). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com,JAKARTA — Koreksi terhadap sejumlah saham perbankan berkapitalisasi pasar jumbo atau big caps membuat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bergerak fluktuatif pada awal sesi, Senin (22/6/2020).

Indeks harga saham gabungan (IHSG) mengekor bursa saham Asia lainnya. Laju indeks amblas ke level support 4.938,048 pada pembukaan perdagangan, Senin (22/6/2020), pukul 09:15 WIB. Padahal, lima menit setelah pembukaan, IHSG sempat menguat 0,2 persen.

Berdasarkan pantauan hingga pukul 09:15 WIB, IHSG telah terkoreksi   0,05 persen ke level 4.940,827. Sebanyak 145 emiten menghijau, 143 emiten mengalami koreksi, dan 145 emiten stagnan.

Saham-saham perbankan pelat merah bergerak di zona merah pada awal perdagangan, Senin (22/6/2020). PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. (BMRI), PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI), dan PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. (BBNI) terkoreksi 0,41 persen, 0,65 persen, dan 0,22 persen.

Adapun, PT Bank Central Asia Tbk. (BBCA) menguat tipis 0,99 persen pada awal sesi perdagangan, Senin (22/6/2020).

Kepala Riset MNC Sekuritas Edwin Sebayang mengatakan IHSG menghadapi sejumlah tekanan pada sesi, Senin (22/6/2020). Kombinasi koreksi indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) sebesar 0,80 persen dan EIDO sebesar 0,43 persen berpotensi menjadi sentimen negatif bagi pergerakan indeks.

Edwin juga mencatat adanya pencapaian jumlah tertinggi korban yang terjangkiti Covid-19 di dalam negeri. Dalam tiga hari terakhir, total penambahan korban mencapai 3.129 orang sehingga telah mencapai 45.891 orang.

Di sisi lain, dia menyebut harga komoditas cukup kondusif dan berpotensi mendorong naik laju saham emiten terkait. Harga minyak, batu bara, emas, dan minyak sawit mentah (CPO) masing-masing menguat 1,52 persen, 1,62 persen, 3,42 persen, dan 1,45 persen.

“Mengetahui IHSG berpeluang kembali turun, di tengah secara valuasi banyak saham sangat menarik untuk dibeli, kami merekomendasikan sangat selektif jika investor ingin melakukan buy on weakness, khususnya saham yang akan membagikan dividen, atau swing trade,” jelasnya melalui riset harian, Senin (22/6/2020)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Rivki Maulana
Terkini