Bisnis.com, JAKARTA -- PT BCA Finance menyatakan di masa new normal ini pihaknya menambah syarat pengajuan kredit, salah satunya dari status Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK) calon konsumen.
Direktur Utama BCA Finance Roni Haslim menjelaskan sampai saat ini pihaknya masih mengutamakan penyaluran kredit secara kualitas.
"Kami masih belum agresif menyalurkan kredit baru, sampai sekarang kami utamakan kualitasnya, misalnya mengacu dari data SLIK," ujarnya kepada Bisnis, Senin (22/6/2020).
Menurutnya selain dengan menerapkan uang muka atau down payment lebih tinggi dari biasanya, data SLIK konsumen yang akan mengajukan kredit mobil harus di posisi bagus.
Artinya, data konsumen di Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK) yang dulunya adalah BI Checking tersebut, harus sudah punya pengalaman mengajukan dan membayar pinjaman dengan lancar atau collect 1 untuk semua kreditnya.
Dengan strategi ini, kinerja perseroan tetap mengalami pertumbuhan dibandingkan dengan periode Mei lalu.
"Memang ada pertumbuhan dan kenaikannya pada Juni ini bila dibandingkan dengan bulan lalu, tetapi masih kecil," ujarnya.
Salah satu pendorong naiknya permintaan kredit mobil di BCA Finance menurut Roni yaitu pelonggaran PSBB yang berlalu di Jakarta, serta penerapan new normal di daerah lainnya di Indonesia.
Adapun sampai April 2020 lalu, BCA Finance telah menyalurkan kredit pembiayaan baru mencapai Rp8,829 triliun, atau turun sampai 19,4 persen dibandingkan dengan posisi sama tahun lalu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel