Bos BKPM Bentuk Satgas Khusus untuk Relokasi Investasi dari China

Bisnis.com,22 Jun 2020, 19:40 WIB
Penulis: Hadijah Alaydrus
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia. Bisnis/Eusebio Chrysnamurti


Bisnis.com, JAKARTA – Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia membentuk Tim Satuan Tugas (Satgas) khusus di BKPM untuk memfasilitasi investor yang akan relokasi investasi dari Republik Rakyat China.

Seperti yang ramai diberitakan, di tengah pandemi Covid-19 berdampak sistemik, masif, dan terstruktur terhadap ekonomi berbagai negara, perusahaan-perusahaan yang beroperasi di China mengambil langkah keluar dari negeri tirai bambu tersebut, diantaranya perusahaan-perusahaan dari Amerika Serikat dan Jepang.

Menyikapi hal tersebut, Kepala BKPM Bahlil Lahadalia segera membentuk satuan tugas untuk ‘menjemput bola’ perusahaan-perusahaan yang akan melakukan relokasi investasi, agar tertarik masuk ke Indonesia. 

Bahlil menegaskan Satgas ini memiliki 3 tugas khusus, yaitu mendeteksi perusahaan-perusahaan yang akan relokasi, kemudian mengecek kemudahan-kemudahan yang diberikan negara-negara lain, dan yang penting memberi kewenangan kepada mereka untuk membuat keputusan dalam bernegosiasi.

"Itu penting diberikan, agar cepat jalannya!” jelas Bahlil dalam siaran pers, Senin (22/6/2020).

Kepala BKPM Bahlil Lahadalia juga menyampaikan bahwa saat ini Indonesia termasuk dalam daftar 10 negara tujuan investasi tahun 2020 dengan keunggulan Sumber Daya Alam (SDA) dan potensi pasar yang besar.

Hal ini tentunya menjadi sinyal positif bagi investor dan Pemerintah Indonesia. Terdapat beberapa alternatif lokasi yang ditawarkan bagi calon investor, diantaranya Brebes dan Batang yang berada di Jawa Tengah.
 
“Di BKPM sudah ada yang masuk. Sudah ada yang 60 persen [proses relokasi ke Indonesia], masih ada yang tahap penjajakan. Tapi saya belum akan menyampaikan data-data tersebut karena nanti tunggu Bapak Presiden yang mengumumkan,” ungkap Bahlil.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Hadijah Alaydrus
Terkini