Rekomendasi Analis untuk Saham Puradelta (DMAS), Siap Beli atau Jual?

Bisnis.com,23 Jun 2020, 17:58 WIB
Penulis: Pandu Gumilar
Xpander diproduksi di pabrik Mitsubishi di Greenland International Industrial Center (GIIC) Deltamas, Bekasi. /Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA – Di tengah wabah covid-19 PT Puradelta Lestari Tbk. (DMAS) membukukan marketing sales sebesar Rp654 miliar. Bagaimana prospeknya menurut analis?

Analis RHB Sekuritas Christopher Andre memperkirakan pendapatan perseroan tahun ini bakal mencapai Rp1,81 triliun dengan laba bersih Rp824 miliar. Oleh sebab itu dia merekomendasikan beli dengan target harga sampai akhir tahun Rp164.

“Manajemen masih belum mengurangi target marketing sales. Mereka masih optimistis bahwa pandemi hanya mengubah jadwal jual beli menjadi semester II/2020. Selain itu manajemen juga mengklaim bahwa permintaan masih ramai,” katanya dalam riset dikutip pada Selasa (23/6/2020).

Meski demikian, Christopher menilai anak usaha Grup Sinarmas itu tidak bakal seperkasa tahun lalu. Pasalnya marketing sales lahan industri kepada Hyundai seluruhnya telah dibukukan pada laporan keuangan 2019 sebesar Rp1,36 triliun.

Christopher mengatakan sentimen positif yang kini bisa mendorong kinerja adalah penerapan Omnibus Law pada akhir tahun ini. Dia mempercayai bahwa DMAS memiliki segudang permintaan untuk lahan industri dengan pembeli yang potensial.

Selain itu, dia meyakini perseroan akan melakukan aksi pendanaan pada tahun ini untuk menambah luas bank lahan. “Kami pikir mereka perlu mencari pendanaan untuk menambah lahan. Mungkin saat ini tidak karena atmosfer yang menantang,” katanya.

Sementara itu, Analis Maybank Kim Eng Sekuritas Aurellia Setiabudi pun merekomendasikan beli DMAS dengan target harga Rp188 per saham. Menurutnya realisasi marketing sales sebesar Rp645 miliar pada kuartal I/2020 setara dengan 50 persen estimasinya selama 2020 yaitu Rp1,30 triliun.

“Marketing sales DMAS kuartal I/2020 lebih baik dari yang diharapkan pada Rp645 miliar setara dengan 32 hektarelahan industri. Kami sebelumnya memperkirakan penjualan kurang dari 10 hektare lahan industri,” katanya.

Menurutnya terdapat empat pembeli yang memborong lahan tersebut. Satu diantaranya adalah perusahaan asing dari sektor food and beverages seluas 20 hektare. Sementara sisanya dibeli oleh tiga perusahaan otomotif yang akan menjadi pemasok bagi Hyundai.

Aurellia menambahkan manajemen masih kukuh dengan target Rp2 triliun. Menurutnya bila target itu tercapai pendapatan pada 2021 akan naik 44 persen lebih tinggi. Maybank Kim Eng Sekuritas memperkirakan pendapatan tahun ini akan menyentuh Rp1,29 triliun sedangkan tahun depan Rp1,32 triliun.

“Untuk mencapai target marketing sales setidaknya pemasaran lahan industrial harus mencapai 80 hektare atau setara Rp1,6 triliun dan Rp400 miliar untuk segmen komersial dan residensial,” pungkasnya.

Pada penutupan perdagangan Selasa (23/6/2020), saham DMAS turun 1,71 persen atau 3 poin menjadi Rp172. Dalam sebulan terakhir, harga menguat 25,55 persen, tetapi ambrol 41,89 persen sepanjang 2020.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Hafiyyan
Terkini