Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank BRI Syariah Tbk. akan meningkatkan penetrasi pasar pembiayaan mikro yang dikhususkan bagi penggiat UMKM dan juga menyalurkan KUR (Kredit Usaha Rakyat).
Direktur Bisnis Ritel BRI Syariah Fidri Arnaldy mengatakan hal ini merupakan dari salah satu strategi bisnis. Namun langkah ini juga sebagai bentuk komitmen perseroan untuk memenuhi kebutuhan seluruh nasabah dari berbagai kalangan, termasuk mendukung penuh perkembangan tumbuhnya usaha mikro kecil dan menengah (UMKM).
Pada tahun 2020 outstanding pembiayaan emiten berkode saham BRIS ini untuk wirausahawan yang merupakan penyadang disabilitas sebesar Rp335 juta kepada delapan nasabah.
“Artinya produk dan layanan BRI Syariah sudah bisa dimanfaatkan penyandang disabilitas. Kami yakin akan meningkat seiring dengan digitalisasi di BRI Syariah sehingga layanan keuangan syariah makin mudah diakses,” katanya dalam siaran pers BRIS, Selasa (23/6/2020).
Perseroan pun tengah mengembangkan sistem bagi calon nasabah untk mengisi aplikasi pengajuan pembiayaan pada smartphone. Selanjutnya aplikasi pengajuan akan diproses di i-Kurma.
I-Kurma adalah aplikasi pemroses pembiayaan yang kami luncurkan pada tahun 2019 ini sudah terhubung dengan Dukcapil dan OJK sehingga proses pengajuan pembiayaan bisa jadi lebih cepat.
“Kami paham kesulitan saudara-saudara penyandang disabilitas untuk mengakses modal usaha. Oleh karenanya, melalui komunitas-komunitas, kami mempermudah akses tehadap pembiayaan.”
Hingga tahun 2020 BRI Syariah telah membantu pelaku UMKM yang tergabung dalam komunitas seperti Bekraf, MUI, YBM BRI, pondok pesantren dan komunitas lainnya.
BRIS juga bekerja sama dengan komunitas penyandang disabilitas, untuk pemberdayaan, penguatan usaha, ketrampilan, pemasaran. Selain itu, perseroan juga meningkatkan kemudahan transaksi keuangan dengan digitalisasi layanan perbankan.
Fidri menjelaskan UMKM merupakan komponen penggerak ekonomi kerakyatan yang telah menyerap lapangan pekerjaan paling besar di semua kluster usaha di Indonesia, sehingga BRIS menaruh perhatian penuh pada semua segmen UMKM, terutama mikro.
Wirausaha dianggap sebagai salah satu opsi terbaik bagi mayoritas penyandang disabilitas untuk meningkatkan taraf hidup mereka, terlebih jumlah penyandang yang mengenyam pendidikan sarjana hanya sekitar 115 ribu orang. Saat ini mayoritas penyandang disabilitas bekerja pada sektor informal, bahkan jumlahnya melebihi jumlah pekerja tanpa disabilitas.
Untuk mendukung program Pemerintah dalam pertumbuhan ekonomi, percepatan penanggulangan kemiskinan, mengurangi kesenjangan antar individu dan antardaerah BRI Syariah sudah menyiapkan penyederhanaan persyaratan pinjaman di perbankan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel