Ketegangan AS-China Mereda, Bursa Eropa Menguat Awal Perdagangan

Bisnis.com,23 Jun 2020, 15:10 WIB
Penulis: Renat Sofie Andriani
Bursa Efek Frankfurt./ Alex Kraus - Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA – Bursa Eropa berhasil menguat pada awal perdagangan hari ini, Selasa (23/6/2020), sedangkan kontrak berjangka indeks Amerika Serikat berbalik naik setelah Presiden Donald Trump angkat bicara soal kesepakatan dagang dengan China.

Berdasarkan data Bloomberg, indeks Stoxx Europe 600 menanjak 0,6 persen pukul 8.05 pagi waktu London (pukul 14.05 WIB).

Pada saat yang sama, kontrak berjangka indeks S&P 500 Amerika Serikat naik 0,1 persen setelah sempat melorot hingga 1,6 persen dan indeks MSCI Asia Pacific menguat 0,6 persen.

Saham perusahaan teknologi mendorong penguatan indeks Stoxx Europe 600, dengan 18 dari 19 sektor industri bergerak di zona hijau.

Meski dibuka di posisi lebih tinggi, kontrak berjangka indeks S&P 500 kemudian tersungkur lebih dari 1 persen setelah Penasihat Perdagangan Gedung Putih Pete Navarro mengatakan bahwa perjanjian perdagangan dengan China yang ditandatangani pada Januari telah berakhir.

Pergerakan bursa saham dan harga minyak mentah seketika melorot bersama nilai tukar yuan offshore. Tak lama, Navarro mengklarifikasi pernyataannya itu.

Menurut Navarro, komentarnya tersebut tidak ada hubungannya sama sekali dengan kesepakatan perdagangan Fase I yang terus berlangsung hingga kini.

“Komentar saya diterima di luar konteks. Komentar itu sama sekali tidak ada hubungannya dengan kesepakatan perdagangan Fase I, yang terus berlangsung,” ujar Navarro, seperti dilansir dari Bloomberg.

Setelah Navarro menyampaikan klarifikasinya, kontrak berjangka indeks AS berbalik menguat. Apalagi, Presiden Trump kemudian mengonfirmasi tentang berlanjutnya kesepakatan dagang AS-China.

“Kesepakatan Perdagangan China sepenuhnya utuh. Semoga mereka [China] akan terus memenuhi ketentuan dalam Perjanjian! " ungkap Trump dalam sebuah unggahan di Twitter.

Pergerakan pasar yang dapat berubah signifikan sewaktu-waktu menunjukkan betapa sensitifnya pasar terhadap kabar terkait AS-China.

“Ini menunjukkan bahwa pasar tetap sangat sensitif terhadap ketegangan AS-China,” tutur Kepala strategi makro untuk Asia di Canadian Imperial Bank of Commerce, Hong Kong, Patrick Bennett.

Pasar selanjutnya akan menantikan rilis data manufaktur yang diperkirakan akan menunjukkan rebound dari posisi terendah pada bulan Mei.

Seiring dengan meredanya keresahan pasar, harga emas di pasar spot terpantau turun 0,3 persen ke level US$1.749 per troy ounce. Sementara itu, Bloomberg Dollar Spot Index bergerak fluktuatif dan nilai tukar yen Jepang melemah 0,2 persen menjadi 107,13 per dolar AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Hafiyyan
Terkini