Bisnis.com, JAKARTA — Investor di pasar modal memiliki berbagai instrumen untuk melakukan valuasi terhadap sebuah saham. Ada 1.001 formula dan rumus matematis yang memiliki kebenaran mutlak, tetapi ternyata juga punya kebenaran relatif.
Salah satu valuasi yang populer dan tidak terlalu njlimet alias rumit untuk mengukur mahal atau murahnya sebuah saham adalah price earning ratio (PER) atau rasio harga saham terhadap laba bersih emiten.
Sederhananya, makin tinggi/besar nilai PER, maka harga saham emiten yang bersangkutan dianggap semakin mahal, dan semakin kecil rasionya, makin murah. PER yang rendah menunjukkan harga saham masih murah sehingga memberi peluang terhadap kenaikan harga saham di masa mendatang.