Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. bakal lebih agresif menyalurkan kredit pemilikan rumah (KPR) bersubsidi setelah mendapat penempatan dana pemerintah.
Sebagaimana diketahui, pemerintah akan menempatkan dana di bank pelat merah atau Himpunan Bank Milik Negara (Himbara), termasuk di Bank BTN. Dana sebesar Rp30 triliun itu sebelumnya ditempatkan di Bank Indonesia.
Penempatan dana pemerintah tersebut menggunakan mekanisme deposito dengan suku bunga 80 persen dari suku bunga acuan Bank Indonesia. Saat ini bank sentral mematok BI 7-days Reverse Repo Rate (BI-7DRR) sebesar 4,25 persen.
Penempatan dana tersebut dimaksudkan untuk mendorong sektor riil sehingga dapat mempercepat upaya pemulihan ekonomi nasional.
Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Pahala Nugraha Mansury mengatakan sebanyak 40% dari jumlah dana yang ditempatkan pemerintah akan disalurkan untuk KPR segmen subsidi.
"Komitmen dari dana yang ditempatkan, kami akan ekspansi tiga kali dari jumlah yang ditempatkan di BTN dan fokus kami 40% akan disalurkan ke KPR subsidi," katanya, Rabu (24/6/2020).
Pahala menyampaikan, pada saat yang sama, saat ini juga tengah berjalan paket stimulus ekonomi jilid kedua, di mana BTN diberikan kepercayaan untuk menyalurkan rumah subsidi sebesar Rp146.000 dengan total nilai penyaluran sebesar Rp18-Rp20 triliun hingga akhir 2020.
Di samping itu, perseroan juga akan menyalurkan kredit sektor konstruksi terkait dengan KPR, baik bersubsidi maupun non-subsidi.
"Kami optimis harapan yang ditaruh kepada Bank BTN akan terlaksana," tutur Pahala.
Sebagaimana diketahui, pemerintah akan menempatkan dana di bank pelat merah atau Himpunan Bank Milik Negara (Himbara), termasuk di Bank BTN. Dana sebesar Rp30 triliun itu sebelumnya ditempatkan di Bank Indonesia.
Penempatan dana pemerintah tersebut menggunakan mekanisme deposito dengan suku bunga 80 persen dari suku bunga acuan Bank Indonesia. Saat ini bank sentral mematok BI 7-days Reverse Repo Rate (BI-7DRR) sebesar 4,25 persen.
Penempatan dana tersebut dimaksudkan untuk mendorong sektor riil sehingga dapat mempercepat upaya pemulihan ekonomi nasional.
Direktur Utama PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk. Pahala Nugraha Mansury mengatakan sebanyak 40% dari jumlah dana yang ditempatkan pemerintah akan disalurkan untuk KPR segmen subsidi.
"Komitmen dari dana yang ditempatkan, kami akan ekspansi tiga kali dari jumlah yang ditempatkan di BTN dan fokus kami 40% akan disalurkan ke KPR subsidi," katanya, Rabu (24/6/2020).
Pahala menyampaikan, pada saat yang sama, saat ini juga tengah berjalan paket stimulus ekonomi jilid kedua, di mana BTN diberikan kepercayaan untuk menyalurkan rumah subsidi sebesar Rp146.000 dengan total nilai penyaluran sebesar Rp18-Rp20 triliun hingga akhir 2020.
Di samping itu, perseroan juga akan menyalurkan kredit sektor konstruksi terkait dengan KPR, baik bersubsidi maupun non-subsidi.
"Kami optimis harapan yang ditaruh kepada Bank BTN akan terlaksana," tutur Pahala.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel