Rasio Kredit Bermasalah Sektor UMKM Capai 4,14 Persen per Mei 2020

Bisnis.com,25 Jun 2020, 15:13 WIB
Penulis: Ni Putu Eka Wiratmini
Karyawan berada di dekat logo Otoritas Jasa Keuangan di Jakarta, Jumat (17/1/2020). Bisnis/Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA - Otoritas Jasa Keuangan menilai sektor usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) masih tahan terhadap goncangan ekonomi akibat pandemi Covid-19.

Adapun pada Mei 2020, rasio kredit bermasalah atau non-performing loan (NPL) sektor UMKM mencapai 4,14 persen atau meningkat dari posisi April 2020 yang sebesar 4,03 persen.

Penyaluran kredit ke UMKM hingga Mei 2020 mencapai Rp1.091,63 miliar. Porsi penyaluran kredit paling besar berasal dari bank umum kegiatan usaha (BUKU) IV yang mencapai Rp745,72 miliar atau 68 persen dari total penyaluran.

Sementara itu, BUKU III memiliki porsi penyaluran 17 persen dengan nilai Rp180,68 miliar, BUKU II sebesar 14 persen atau Rp155,51 miliar, dan BUKU I sebesar 1 persen dengan nilai Rp9,73 miliar.

Rasio kredit UMKM juga masih terkendali yakni sebesar 20,35 persen pada Mei 2020 dibandingkan posisi April 20,49 persen.

Deputi Komisioner Otoritas Jasa Keuangan Teguh Supangkat menilai NPL UMKM per Mei 2020 yang sebesar 4,14 persen masih terhitung cukup tahan menghadapi Covid-19.

Sektor UMKM yang cukup kuat terutama pertanian, perburuan, dan kehuatanan karena berhasil menekan NPL dari posisi 2,39 persen pada April 2020 menjadi 2,31 persen  pada Mei 2020.

“Sekarang pada kondisi Covid, sektor ini [pertanian, perburuan, kehutanan], dibutuhkan, sehingga di tengah Covid menjadi sektor yang paling maju,” katanya dalam webinar, Kamis (25/6/2020).

Kredit usaha rakyat (KUR) menunjukkan ketahanan yang lebih tinggi daripada penyaluran kredit UMKM lainnya. Rasio NPL KUR per Mei 2020 terjaga 1,17 persen sampai dengan April 2020.

Total akumulasi penyaluran KUR telah mencapai Rp534 triliun dengan outstanding sebesar Rp172,5 triliun. Penyaluran KUR pada April 2020 menunjukkann perlambatan meskipun tetap meningkat Rp9 triliun.

“Semakin kecil semakin tahan, dari tahun ke tahun, UMKM adalah suatu industri yang lebih tahan banting dengan kondisi ini,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Ropesta Sitorus
Terkini