Bisnis.com, JAKARTA - PT Bank MNC Internasional Tbk. masih mendapatkan kepercayaan yang cukup baik dalam pemanfatan Pasar Uang Antar Bank (PUAB).
Chief Financial Officer Bank MNC Internasional Hermawan mengakui perbankan sedang menjaga likuiditasnya secara proper lantaran mendapat efek negatif dari kinerja dunia usaha yang sempat turun bahkan berhenti karena pembatasan sosial berskala besar (PSBB).
"Namun, MNC Bank sendiri masih ada dapat beberapa line baru di PUAB dari beberapa bank [new line], di samping existing yang sudah ada," katanya Kamis (25/6/2020).
Adapun, kewajiban dari bank lain perseroan pada kuartal pertama tahun ini tercatat senilai Rp740 miliar, atau lebih tinggi dibandingkan dengan posisi awal tahun, yang senilai Rp393 miliar.
Di samping itu, Hermawan menambahkan kondisi likuiditas perseroan pun masih terjaga. Bank milik PT MNC Kapital Indonesia Tbk. ini pun juga belum melihat adanya potensi dana masyarakat yang keluar tinggi sehingga mendorong perseroan untuk memberi special rate ke beberapa nasabahnya.
"Special rate ada naik untuk kondisi negosiasi. Ini biasa, bukan secara keseluruhan. Namun, hal yang dapat kami pastikan adalah DPK masih stabil," katanya.
Sementara itu, berdasarkan data Statistik Sistem Keuangan Indonesia (SSKI), rata-rata harian volume transaksi PUAB jangka pendek (overnight) per Februari 2020 adalah Rp10,45 triliun. Namun, pada Maret dan April 2020, rata-rata harian ini anjlok menjadi masing-masing Rp9,12 triliun dan Rp6,02 triliun.
Begitu pula dengan rata-rata harian frekuensi transkasi. Per Februari 2020 masih berada pada 107 juta, tetapi pada Maret dan April 2020 masing-masing sudah turun menjadi 93 juta dan 59 juta transaksi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel