J&T Express Masih Uji Coba Hub Gudang di Area Bandara Soetta

Bisnis.com,25 Jun 2020, 20:31 WIB
Penulis: Anitana Widya Puspa
Karyawan pengiriman barang J&T memindahkan barang kiriman di Makassar, Sulawesi Selatan pekan lalu. Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) mengatakan belum terkena imbas perang dagang yang digencarkan Presiden Donald Trump terhadap China./Bisnis-Paulus Tandi Bone

Bisnis.com, JAKARTA - Rencana J&T Express dalam membangun mega hub baru untuk gudang sortir utama di daerah sekitar Bandara Soekarno-Hatta masih dalam tahap uji coba.

PR J&T Express Elena menjelaskan saat ini telah memiliki gudang mesin sortir otomatis sejak 2018. Selanjutnya pada 2019, pembangunan gudang sortir baru diperlukan dengan kapasitas mesin sortir yang lebih besar dan canggih. Hal itu guna mempercepat pengiriman dan mengantisipasi tingginya permintaan.

“Sekarang ini masih dalam tahap uji coba. Kapan official-nya, realisasi tersebut belum bisa kami infokan untuk saat ini,” jelasnya, Kamis (25/6/2020).

Kendati hub tersebut belum terealisasikan, dari sisi operasional, perusahaan jasa kurir ini tidak mengalami perubahan strategi bisnis yang besar. Saat ini J&T masih fokus menerapkan protokol kesehatan dan pencegahan Covid-19.

Hal serupa terjadi untuk program khusus dan strategis yang belum banyak direalisasikan karena menjalankan CSR dalam membantu penanganan Covid-19.

“Untuk ekspansi saat ini belum ada terbaru juga. Karena tahun ini kan kami juga baru buka ya di Singapura dan Kamboja. Jadi saat ini masih mengembangkan aja yang udah existing dan berusaha memaksimalkan pelayanan untuk pelanggan,” tekannya.

Sebelumnya, CEO J&T Express Robin Lo mengatakan pembangunannya memang difokuskan di area dekat Bandara Soekarno-Hatta sebagai fasilitas gudang sortir utama. Menurutnya, sebagai gudang sortir utama tidak dapat terlalu jauh dari bandara untuk mempermudah bongkar muat (loading unloading) paket yang diangkut melalui kargo. Hub baru tersebut direncanakan luasnya sekitar 1 Ha.

Selain menambah hub, perseroan juga akan meningkatkan kapasitas mesin sortir. Saat ini kapasitas yang ada bisa menyortir 180 destinasi dalam satu putaran dengan kapasitas sortir hingga 30.000 paket per jam.

Robin menilai hingga saat ini infrastruktur memang masih menjadi tantangan utama dalam jasa kurir. Menurutnya, dengan kondisi geografis Indonesia diperlukan adanya peningkatan konektivitas yang berpengaruh pada efisiensi waktu pengiriman.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Rio Sandy Pradana
Terkini