Kemendikbud Luncurkan Program Rekam Pandemi Covid-19 Tayang di TVRI

Bisnis.com,27 Jun 2020, 13:49 WIB
Penulis: Nancy Junita
Gedung TVRI di Jakarta./Antara

Bisnis.com, JAKARTA - Untuk memberi stimulus dan jaring pengaman sosial bagi pekerja seni dan budaya yang terdampak pandemi Coronavirus Disease 2019 (Covid-19), khususnya dokumenteris, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) meluncurkan “Program Rekam Pandemi”.

Program ini merupakan rekaman dokumentasi perubahan sosial yang sedang terjadi di masyarakat Indonesia pada masa pandemi Covid-19 tepatnya pada April hingga Juni 2020.

Bekerja sama dengan Asosiasi Dokumenteris Nusantara (ADN), Direktur Jenderal Kebudayaan Kemendikbud, Hilmar Farid menjelaskan bahwa sebanyak 300 dokumenteris telah mendokumentasikan perubahan signifikan sosial dan budaya masyarakat Indonesia dalam menghadapi pandemi global terbesar dalam kurun waktu hampir satu abad terakhir.

“Selama bulan Mei-Juli 2020 akan dihasilkan 2.400 menit video pendek yang merekam tema: Belajar di Rumah, Religi dan Mitos/Mistis, Lebaran/Coronasiana, Usaha Mandiri, Perubahan Perilaku Keluarga, Gotong Royong, Kreativitas, dan Isu Lingkungan dari Aceh sampai ke Papua,” demikian disampaikan Hilmar saat meluncurkan Rekam Pandemi melalui virtual di Jakarta, pada Kamis (25/06/2020), dikutip dari keterangan tertulis, Sabtu (27/6/2020).

Hilmar mengatakan rekam pandemi Covid-19 merupakan bentuk karya dari para pekerja seni khususnya komunitas ADN di tengah keterbatasan akibat Covid-19, masih mampu berkontribusi melalui karya mendokumentasikan kehidupan baru setelah atau bersama Covid -19.

“Saya sudah menyaksikan rekaman dari temen-temen yang luar biasa. Hasilnya bisa melihat segi-segi kehidupan selama Covid-19 dari berbagai sudut pandang, pengalaman, dan di tempat yang berbeda-beda,” terang Hilmar.

Ragam yang ditampilkan dalam Rekam Pandemi ini, kata Hilmar sangat banyak. Baik dari segi bentuk kehidupan maupun cara ekspresinya.

“Rekaman menghadapi Covid-19 akan membantu melengkapi pemahaman kita mengenai situasi yang kita hadapi bersama saat ini,” ungkap Hilmar.

Melalui sidang Unesco, Hilmar menyampaikan bahwa Rekam Pandemi ini mendapat sambutan yang baik sebagai sebuah arsip kemanusiaan yang dibuat oleh komunitas dokumenteris.

“Rekamannya menurut saya sangat signifikan artinya bukan hanya secara artistik tetapi juga secara sosial dengan kontribusi yang besar.”

Di samping itu, Direktur Perfilman, Musik dan Media Baru Kemendikbud, Ahmad Mahendra mengatakan dokumentasi ini telah diintegrasikan dengan program “Belajar dari Rumah” bekerja sama dengan Televisi Republik Indonesia (TVRI) yang telah diluncurkan pada 13 April 2020.

“Program ini juga akan tayang di TVRI setiap sabtu pukul 8.30 sampai jam 9 selama delapan minggu. Kemarin periode yang pertama sudah tayang,” kata Ahmad Mahendra.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Nancy Junita
Terkini