Bisnis.com, JAKARTA — PT Central Asia Financial atau Asuransi Jagadiri optimistis bisa tetap membukukan pertumbuhan premi double digit pada tahun ini meskipun terdapat tantangan berat dari pandemi Covid-19.
Presiden Direktur Asuransi Jagadiri Reginald Josiah Hamdani menjelaskan bahwa pihaknya hanya menawarkan produk asuransi berbasis risiko. Hal tersebut membuat dampak pandemi yang dirasakan perseroan tidak sebesar perusahaan asuransi jiwa pada umumnya.
Reginald menjelaskan bahwa mekanisme pemasaran dengan penawaran langsung ke pasar membuat Jagadiri dapat tetap mencatatkan kinerja double digit pada tahun ini. Meskipun begitu, akan terjadi perlambatan dibandingkan dengan kinerja tahun sebelumnya.
"Dikarenakan melambatnya ekonomi yang berimbas kepada pendapatan, pertumbuhan premi ke depannya saya prediksikan akan melambat, tetapi tetap tumbuh," ujar Reginald kepada Bisnis, Minggu (28/6/2020).
Berdasarkan laporan keuangan per 31 Desember 2019, Asuransi Jagadiri membukukan premi Rp46,18 miliar atau tumbuh 20,4 persen (year-on-year/yoy) dibandingkan dengan perolehan 2018 senilai Rp38,3 miliar.
Artinya, dengan asumsi pertumbuhan premi double digit atau paling rendah 10 persen (yoy), perseroan memproyeksikan perolehan premi pada 2020 minimal sebesar Rp50,8 miliar. Jika catatan pertumbuhan premi sama dengan 2019, maka pada 2020 Jagadiri bisa membukukan premi sekitar Rp55,4 miliar.
Adapun, pada kuartal pertama tahun ini, Jagadiri membukukan premi Rp12,3 miliar. Jumlah tersebut meningkat 17,8 persen (yoy) dibandingkan dengan kuartal I/2019 dengan premi senilai Rp10,4 miliar.
Menurut Reginald, dalam kondisi pandemi ini perseroan akan fokus menjual produk-produk yang lebih relevan bagi segmen pasarnya. Selain itu, Jagadiri pun akan menggenjot pemasaran produk yang terjangkau agar bisa menjaga masyarakat tetap terproteksi.
"Kami akan fokus pada produk yang lebih relevan dan terjangkau, menaikan produktivitas penjualan, dan meningkatkan pemasaran digital," ujarnya.
Dia pun menilai bahwa pandemi Covid-19 ini meningkatkan pemahaman masyarakat akan pentingnya asuransi. Selain itu, peranan reasuransi pun semakin dirasakan karena bisa membagi risiko dari industri asuransi dan mencegah terjadinya kerugian sistemik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel