Strategi BCA Syariah Jaga Laba Kuartal II/2020

Bisnis.com,28 Jun 2020, 11:24 WIB
Penulis: Ni Putu Eka Wiratmini
Karyawan menghitung uang rupiah di kantor cabang Bank BCA Syariah di Jakarta, Selasa (7/1/2020). Bisnis/Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA PT Bank BCA Syariah optimistis mencetak laba pada kuartal II/2020 meskipun ekonomi saat ini tengah terimbas dampak negatif Covid-19.

Presiden Direktur BCA Syariah John Kosasih mengatakan pertumbuhan laba tergambar hingga Mei 2020. Perseroan dapat menjaga perolehan laba  tumbuh 5,5 persen dibandingkan periode sama tahun lalu (year-on-year/YoY).

Pertumbuhan kinerja pun diyakini akan terus berlanjut hingga Juni 2020 atau hingga kuartal II/2020 berakhir. Pada kuartal II/2020 BCA Syariah memproyeksi laba akan mampu tumbuh pada kisaran 7 persen sampai dengan 9 persen.

"Kami yakin masih akan terus bertumbuh, yang kami lakukan hampir sama dengan yang lain yaitu mengatur pembiayaan baik kuantitas kualitas, mengatur dana pihak ketiga dengan baik, dan menjaga opex agar tetap efisien," katanya kepada Bisnis, Jumat (26/6/2020).

Selain menjaga laba, BCA Syariah optimis dapat menjaga kredit bermasalah tetap rendah. Adapun hingga Mei 2020 rasio pembiayaan bermasalah atau non performing financing (NPF) masih terjaga di kisaran 0,7 persen (gross) dsn 0,25 persen (nett). BCA Syariah pun masih menyalurkan pembiayaan hingga Mei 2020 sebesar 17,3 persen YoY.

Berdasarkan laporan keuangan kuartal I/2020, BCA Syariah tercatat memperoleh laba senilai Rp13,754 miliar atau tumbuh 10,6 persen dibandingkan periode sama tahun lalu (year on year/YoY).

Menurutnya, pertumbuhan pembiayaan masih terjadi di tengah Covid-19 karena terdapat plafon yang sebelumnya telah disetujui tetapi belum ditarik. Pertumbuhan tersebut terjadi pada sektor perdagangan dan industri.

Selain plafon pembiayaan yang belum ditarik, ada juga pembiayaan baru yang disalurkan BCA Syariah. Terkait pembiayaan baru tersebut, Bank tetap melakukan akad secara tatap muka meskipun kontak fisik dibatasi.

Khusus untuk pembiayaan baru, BCA Syariah menyalurkan ke sektor infrastruktur, perdagangan, dan indusrtri terkait Kimia, farmasi, dan kertas.

Selain pembiayaan yang masih bertumbuh, penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) BCA Syariah juga masih tumbuh hingga Mei 2020 di kisaran 12,5 persen Yoy. Aset Bank BCA Syariah pada periode Mei 2020 juga masih tumbuh 23 persen.

John mengakui kondisi saat ini memang masih dinamis dan tidak dapat dipastikan. BCA Syariah pun berupaya konservatif dalam menangkap peluang yang ada.

"Menggelola bank itu banyak hal yang  menjadi parameter, salah satu kami sebagai anak usaha bank besar menjadi lebih mampu bertahan," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Anggara Pernando
Terkini