Tambah Modal Kerja, Impack Pratama Industri (IMPC) Tidak Bagikan Dividen

Bisnis.com,29 Jun 2020, 16:08 WIB
Penulis: Ria Theresia Situmorang
PT Impack Pratama Industri/Bisnis Indonesia

Bisnis.com, JAKARTA – Emiten bahan bangunan plastik PT Impack Pratama Industri Tbk. (IMPC) mengumumkan tidak akan membagikan dividen tunai untuk laba bersih tahun buku 2019.

Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang digelar Senin (29/6/2020), pemegang saham menyetujui laba bersih sebesar Rp103,7 miliar pada periode akhir tahun lalu digunakan untuk modal kerja perseroan.

Direktur Utama Impack Pratama Industri Haryanto Tjiptodihardjo menjelaskan bahwa keputusan perseroan untuk tidak membagikan dividen adalah demi menjaga kekuatan neraca modal. Hal itu penting  agar perseroan bisa melewati krisis Covid-19 dengan baik.

“Kas konsolidasi perseroan per akhir Mei 2020 sebesar Rp257 miliar, yang akan digunakan perseroan untuk menjaga solvabilitas dan modal kerja kami,” ungkap Haryanto melalui keterangan resmi perseroan, Senin (29/6/2020).

Menurut Haryanto, perseroan masih bisa melewati periode triwulan pertama tahun ini dengan kinerja yang cukup baik. Namun, dia mengakui pandemi Covid-19 sangat berdampak pada kinerja perseroan sepanjang kuartal kedua.

Pemegang saham juga menyetujui perubahan susunan Direksi dan Dewan Komisaris dimana perseroan menerima pengunduran diri Cornelius Wielim Pranata sebagai Komisaris Independen dan Allend Wibowo sebagai Direktur Perseroan.

Adapun, perseroan dan pemegang saham mengangkat Sugiarto Romeli dan Wira Yuwana selaku Direktur serta Kelvin Choon Jhen Lee selaku Komisaris Independen terhitung sejak Senin (29/6/2020) hingga ditutupnya RUPST perseroan pada tahun 2024.

Sehingga dengan demikian susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan menjadi seperti berikut :

Dewan Direksi

Dewan Komisaris

 

Proyeksi Kinerja 2020

Secara konsolidasi, tercatat penjualan perseroan di semester pertama tahun 2020 kemungkinan masih bisa bertumbuh sekitar 10 persen menjadi Rp750 miliar dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp676 miliar.

Di sisi lain, perseroan berharap kondisi perekonomian akan berangsur membaik pada semester kedua ini sehingga perseroan menargetkan angka penjualan pada paruh kedua tahun ini sebesar Rp850 Miliar.

”Kami masih enggan memberikan pedoman laba bersih tahun ini, namun kami berusaha untuk dapat mempertahankan angka laba bersih yang didapatkan pada tahun 2019,” imbuh Haryanto.

Lebih lanjut, perseroan menganggarkan dana belanja modal atau capital expenditure yang tidak besar terutama digelontorkan untuk tujuan menghasilkan profit dari akuisisi yang telah dilakukan di tahun 2019, serta fokus untuk produk-produk baru seperti pipa, talang dan atap ramah lingkungan (PET).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Rivki Maulana
Terkini