Bisnis.com, JAKARTA - Upaya penyehatan badan usaha milik negara (BUMN) terus menjadi sorottan setiap pergantian menteri. Padahal sebagian besar perusahaan berstatus persero itu menjalankan bisnis yang memiliki hak istimewa karena terafiliasi negara.
Saat ini, Menteri BUMN Erick Thohir menyebutkan efisiensi dan pengurangan jumlah BUMN yang ada menjadi salah satu langkah yang dirinya ambil. Termasuk menutup perusahaan yang rugi.
Langkah serupa juga diumumkan oleh Menteri Keuangan J.B Sumarlin pada hari ini 31 tahun lalu. Tepatnya ditulis Bisnis Indonesia, 29 Juni 1989. Saat itu, Menteri Keuangan sebagai bendahara negara yang membawahi badan usaha milik negara menyebutkan pemerintah memberi perhatian khusus kepada perseroan yang masih merugi.