Kinerja Pembantu Presiden Tangani Covid-19 Dinilai Lamban

Bisnis.com,01 Jul 2020, 14:37 WIB
Penulis: Rayful Mudassir
Presiden Joko Widodo (tengah) memimpin rapat kabinet terbatas mengenai percepatan penanganan dampak pandemi Covid-19 di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (29/6/2020)./Antara

Bisnis.com, JAKARTA - Pengamat politik sekaligus Direktur Eksekutif Indonesia Public Institute (IPI) Karyono Wibowo menilai kinerja para pembantu Presiden Joko Widodo lambat menangani pandemi Covid-19.

Presiden diketahui mengkritik sejumlah kementerian yang tidak menanggapi kondisi saat ini secara tanggap. Mestinya suasana krisis harus ditanggapi dengan manajemen krisis pula.

Karyono menyebut pantas apabila Presiden kesal dan marah kepada menteri-menterinya karena memang kinerja pejabatnya belum memenuhi harapan.

“Kemarahan Presiden Jokowi ini simetris dengan kekecewaan rakyat terhadap kinerja pemerintah dalam menangani pandemi Covid-19,” katanya kepada Bisnis, Rabu (1/7/2020).

Di sisi lain, Jokowi sempat menyoroti lambannya penyerapan anggaran seperti Kementerian Kesehatan. Presiden menyebut dari total anggaran Rp75 triliun, hanya 1,52 persen yang sudah dicairkan.

Kondisi ini menurut Karyono menimbulkan tanda tanya besar. Padahal untuk percepatan penanganan Covid-19 diperlukan langkah cepat dan tepat.

Salah satunya adalah realisasi anggaran untuk belanda peralatan, tunjangan tenaga medis dan keperluan lain. Akibatnya akan berdampak pada keterbatasan peralatan medis dan ketersediaan obat yang berdampak pada penanganan virus.

“Dampak lainnya, jika terjadi keterlambatan pembayaran tunjangan kepada para dokter dan tenaga medis bisa memicu persoalan besar jika sampai terjadi aksi pemboikotan,” ujarnya.

Sebelumnya Presiden memberi respon keras atas kinerja para kementerian lembaga menangani Corona pekan lalu. Presiden bahkan memberi sinyal akan melakukan resufle kabinet.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Oktaviano DB Hana
Terkini