Bisnis.com, JAKARTA -- PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. menegaskan hanya bertindak sebagai technical assistance dalam membantu mengatasi masalah likuiditas PT Bank Bukopin Tbk.
Direktur Utama BRI Sunarso mengatakan pihaknya tidak terlibat dalam rencana prospektus Bukopin yang akan melakukan penambahan modal melalui penerbitan saham baru atau rights issue. Hingga saat ini yang ditugaskan ke BRI adalah melakukan technical assistance saja untuk menjaga likuiditas Bank Bukopin.
"Technical assistance, kami kirim ke sana untuk jaga likuiditas mereka dan menjaga governance penyaluran dana yang dia peroleh untuk membayar kebutuhan nasabah," katanya, Rabu (1/7/2020).
Mengenai berapa lama kerja sama yang dilakukan dengan Bank Bukopin pihaknya enggan berkomentar lebih lanjut. "Kami ditugaskan OJK, jadi tanya ke OJK," katanya.
Sementara itu, PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. mengkonfirmasi tidak lagi menjalin kerja sama dengan Bank Bukopin dengan menjadi technical assistance untuk membantu pengelolaan likuditas bank tersebut.
Direktur Utama BNI Herry Sidharta mengatakan sebelumnya perseroan memang ditunjuk untuk memberikan technical assistance bidang treasury management kepada Bank Bukopin.
Hanya saja, per awal Juni 2020, penugasan untuk melakukan technical assistance tersebut telah dilimpahkan ke BRI.
Menurutnya, pada mulanya, BNI memang membantu Bukopin menghadapi situasi likuiditas yang terjadi akhir-akhir ini. Bantuan tersebut diberikan karena Bukopin yang merupakan bank lama dan menyalurkan kredit ke sektor UMKM.
"Sekarang sudah sahnya ke BRI, waktu awal-awal kami bantu kan," katanya, Rabu (1/7/2020).
Herry pun menegaskan pihaknya tidak lagi terlibat banyak dalam membantu Bank Bukopin. Bahkan, soal kemungkinan menyelamatkan bank tersebut juga disanggahnya. Pasalnya, Kookmin sudah ditegaskan mendapatan hak prioritas dalam penerbitan prospektus Bukopin.
"Kami tidak tertarik, fokus ini dulu, kami fokus di dalam. Kami beres-beres dulu," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel