Kunjungan Wisatawan Nusantara ke Bali Anjlok 92,45 Persen

Bisnis.com,02 Jul 2020, 02:19 WIB
Penulis: Luh Putu Sugiari
Suasana kawasan wisata Pantai Kuta yang ditutup sementara tampak lengang di Badung, Bali, Minggu (31/5/2020). Pariwisata Bali anjlok akibat pandemi corona./Antara-Fikri Yusuf

Bisnis.com, DENPASAR – Terjadi penurunan jumlah wisatawan ke Bali pada Mei 2020 hingga 88,99 persen month to month (mtm), penurunan terdalam tercatat pada wisatawan Indonesia yakni 92,45 persen.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Bali Adi Nugroho menuturkan jika dibandingkan dengan Mei tahun lalu, 10 besar negara asal wisman seluruhnya juga mengalami penurunan dengan yang terdalam tercatat pada wisman asal Perancis dan Belanda hingga 99,99 persen.

"Secara akumulatif pada periode Januari-Mei 2020 tercatat 1.050.060 kunjungan wisman langsung ke Pulau Dewata," tuturnya, Rabu (1/7/2020).

Nugroho mengungkapkan kedatangan wisatawan mancanegara langsung ke Bali pada Mei 2020 tercatat 36 kunjungan.

Jumlah tersebut turun 88,99 persen dibandingkan dengan April 2020 mtm. Namun, bila dibandingkan dengan Mei 2019 year on year (yoy) jumlah wisman turun 99,99 persen karena pada Mei 2019, kunjungan wisman mencapai 486.602 kunjungan.

Dari sisi kedatangan, wisman yang berkunjung ke Bali sebagian besar datang melalui bandara, yaitu 34 kunjungan atau 94,44 persen. Sementara itu, yang masuk melalui pelabuhan laut pada Mei 2020 hanya dua kunjungan atau 5,56 persen.

Sementara itu, wisatawan yang tercatat paling banyak berkunjung langsung ke Bali pada Mei 2020 berasal dari Spanyol yaitu 52,78 persen, Afrika Selatan 25 persen, Indonesia 11,11 persen, Prancis 2,78 persen, Belanda 2,78 persen, Bulgaria 2,78 persen, dan Rumania 2,78 persen.

Spanyol dan Afrika Selatan tercatat mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan catatan bulan April 2020 secara month to month.

"Untuk kunjungn wisatawan Indonesia, Prancis, Belanda, Bulgaria, dan Romania menunjukkan penurunan signifikan," jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: M. Syahran W. Lubis
Terkini