Rupiah Kembali Terpuruk, BI: Ini Pemicunya!

Bisnis.com,03 Jul 2020, 13:22 WIB
Penulis: Maria Elena
Karyawati menunjukan uang Rupiah dan dolar AS di salah satu gerai penukaran mata uang asing di Jakarta, Minggu (7/6/2020). Bisnis/Arief Hermawan P

Bisnis.com, JAKARTA - Bank Indonesia mengakui bahwa stabilisasi nilai tukar rupiah memang masih menjadi tantangan saat ini.

Hal tersebut diungkapkan dalam menanggapi nilai tukar rupiah kembali melemah dalam beberapa hari terakhir. Rupiah masih melanjutkan pelemahannya pada perdagangan hari ini, Jumat (3/7/2020). 

Nilai tukar rupiah di pasar spot terpantau melemah 180 poin atau 1,25 persen ke level Rp14.557 per dolar AS pada pukul 11:00 WIB.

Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Dody Budi Waluyo mengatakan dalam 3 hari terakhir, kondisi global relatif stabil. Namun, nilai tukar rupiah menjadi salah satu mata uang yang terpuruk di regional.

Menurut Dody, pemicunya karena masalah domestik, yaitu isu gelombang kedua pandemi Covid-19, termasuk juga isu DPR terkait burden sharing, dan isu lainnya.

Dody menyampaikan, nilai tukar rupiah memang tidak mudah dikelola karena berhadapan dengan ekpektasi dan confidence di pasar.

"Ini berakibat rupiah pagi ini tertekan. Jadi ini menunjukkan upaya stabilitas nilai tukar harus dilakukan secara tepat oleh BI," katanya dalam webinar LPPI, Jumat (3/7/2020).

Dody menyampaikan, aliran portofolio asing ke SBN mulai masuk dalam beberapa hari terakhir. Namun kondisi ini bisa berbalik jika kepercayaan investor asing menurun.

BI memperkirakan nilai tukar rupiah akan berada pada kisaran 14.000-14.600 di akhir tahun 2020. Doddy menambahkan, nilai tukar rupiah memang masih masih undervalue.

Namun, dia yakin rupiah akan kembal menguat dengan inflasi dan CAD yang diperkirakan rendah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Hadijah Alaydrus
Terkini