KKP Lepasliarkan Dua "Fosil Hidup" Terjaring Nelayan

Bisnis.com,04 Jul 2020, 17:51 WIB
Penulis: Rio Sandy Pradana
Ilustrasi belangkas Horseshoe crab - Dok. en.wikipedia.org

Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melepasliarkan dua ekor belangkas (Horseshoe crabs) yang tertangkap oleh jaring nelayan setempat.

Direktur Jenderal Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan Tb Haeru Rahayu mengatakan upaya ini dilakukan bersama dengan TNI AL dan Kelompok Konservasi Pasar Sorkam. Pelepasliaran tersebut dilakukan pada Jumat (3/7/2020) di wilayah perairan Pasar Sorkam, Tapanuli Tengah.

“Pelepasliaran ini merupakan upaya untuk melestarikan satwa yang dilindungi berdasarkan peraturan perundang-undangan. Belangkas ini merupakan salah satu kekayaan hayati Indonesia yang jumlahnya semakin berkurang karena banyak diburu," kata Tb dalam siaran pers, Sabtu (4/7/2020).

Dia menambahkan penyelamatan Belangkas tersebut tidak lepas dari sinergi yang baik antara masyarakat dan aparat di lapangan. Koordinasi dilakukan dengan baik dan cepat, sehingga Belangkas tetap hidup untuk kemudian dilepasliarkan.

Pihaknya memberikan apresiasi, khususnya kepada Kelompok Konservasi Pasar Sorkam yang segera melakukan penanganan awal dan melaporkan adanya Belangkas yang tertangkap oleh jaring nelayan.

Belangkas atau mimi merupakan salah satu satwa dilindungi yang memiliki bentuk yang unik, sekilas tubuhnya terlihat seperti ikan pari dengan kulit yang kaku dan keras. Bentuk tubuh bagian depannya juga dianggap mirip dengan tapal kuda sehingga dikenal juga sebagai Horseshoe crabs atau kepiting tapal kuda.

Belangkas ini hidup di perairan dangkal, yaitu kawasan payau dan mangrove. Hewan ini sering disebut fosil hidup, karena telah ada di bumi hampir 200 juta tahun sebelum munculnya dinosaurus.

Belangkas juga diyakini sebagai satu-satunya wakil dari kelompok Xiphosurida yang masih bertahan hidup di bumi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Simak berita lainnya seputar topik di bawah ini:
Editor: Rio Sandy Pradana
Terkini